GridHEALTH.id - Genap sebelas hari dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Bachruddin Jusuf Habibie atau disapa BJ Habibie berpulang menghadap Sang Ilahi.
Setelah sempat ditangani 44 dokter ahli, BJ Habibie mengembuskan napas terakhir pukul 18.05 WIB pada Rabu (11/9/2019).
Baca Juga: Seluruh Keluarga Berkumpul di RSPAD, BJ Habibie Meninggal Dunia
Rupanya suami Ainun Habibie ini sudah dirawat intensif sejak Minggu (1/9/2019).
Ketua Tim Dokter Kepresidenana (TDK), Prof dr Azis Rani dalam keterangan resminya menyebutkan, BJ Habibie ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.
"Dalam perawatan sekarang diperlukan pengobatan yang komprehensif, mencakup berbagai gangguan organ yang terjadi, " ujar Dr Azis Rani.
Namun tahukah, rupanya Sekretaris Pribadi BJ habibie, Rubijanto membeberkan penyakit yang diderita suami Ainun Habibie itu.
Melalui Sekretaris Pribadinya, Rubijanto mengungkapkan bahwa BJ Habibie mengalami sesak napas.
"Dengan suara parau beliau menjelaskan bahwa pada awalnya sulit dan sesak bernapas yang terjadi pada Selasa," kata Rubijanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/3/2018), mengutip Kompas.com.
Setelah mengalami sesak napas itu, Habibie dibawa ke Klinik Starnberg di Muenchen. Tim dokter langsung memeriksa kondisi Habibie.
"Diketahui klep jantung termonitor ada kebocoran, seperti yang dialami oleh almarhumah Hasri Ainun Habibie," kata Rubijanto.
Pada Jumat (4/3/2018), tim dokter melakukan pemasangan kateter dari mulut. Itu dilakukan untuk mengetahui persisnya kebocoran klep jantung dan untuk menentukan tindakan mana yang lebih tepat untuk ditempuh.
Sebelumnya, pada Mei 2010 lalu, wanita dengan nama asli Hasri Ainun Besari itu pun sempat dipasangi alat yang sama bahkan sempat menjalani 9 operasi di Jerman.
Hasri Ainun Habibie dilarikan ke rumah sakit Ludwig-Maximilians-Universitat, Klinikum Grosshadern, Munchen, Jerman dan menjalani sembilan kali operasi.
Empat dari sembilan operasi tersebut merupakan operasi utama, sedangkan sisanya merupakan eksplorasi.
Ibunda dari Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie divonis mengidap kanker ovarium stadium 4.
Baca Juga: Hasil Studi Menyatakan: Infeksi Gusi Bisa Sebabkan Wanita Sulit Hamil
Namun Ia tak memberitahu BJ Habibie jika mengidap penyakit mematikan tersebut.
Setelah tahu kondisi sang istri, Habibie pun memaksa Ainun untuk menjalani pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) hingga akhirnya mengetahui penyakit kanker yang diidap Ainun.
Begitu mengetahui ada kanker yang bersarang di tubuh Ainun, Habibie langsung menghubungi Kedutaan Besar Jerman agar disediakan visa sebab dirinya hendak membawa Ainun berobat ke Munchen, Jerman.
"Data Ainun paling lengkap di Munchen," kenang BJ Habibie di acara Habibie di Rosi, Kamis (17/8/2018) malam, seperti dilansir Tribunnews.com.
Namun takdir berkata lain, pada 22 Mei 2010 pukul 17.35 waktu Munchen, Jerman, Hasri Ainun Habibie meninggal dunia setelah melewati masa kritis sekitar satu hari di mana hidupnya ditopang oleh alat.
Jenazah Hasri Ainun Habibie diberangkatkan pada 24 Mei 2010 dari Jerman dan tiba di Jakarta pada 25 Mei 2010.
Jenazah Hasri Ainun Habibie kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata hari itu juga.
Baca Juga: Seluruh Keluarga Berkumpul di RSPAD, BJ Habibie Meninggal Dunia
Kini baik Ainun Habibie maupun BJ Habibie telah pulang untuk selama-lamanya, doa terbaik pun selalu dipanjatkan untuk kedua pasangan romantis sepanjang masa ini. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar