GridHEALTH.id – Siapa yang tidak kenal dengan asisten artis tenar satu ini.
Merry malah bisa dibilang sama tenarnya dengan sang majikan, Raffi Ahamd.
Karena itu pula berita Merry undur diri bekerja dengan Raffi Ahamd menjadi pembicaraan publik.
Saat itu Merry undur diri dengan alasan karena akan menikah dan sudah dijodohkan oleh ibunya di kampong.
Tapi satu bulan kemudian, Merry balik lagi ke rumah Raffi Ahmad.
Melansir dari YouTube channel Rans Entertaiment, Merry ditanya oleh sang mantan bos, apakah jadi menikah atau tidak.
Kemudian, Merry menceritakan bahwa ia tak jadi menikah atau batal nikah.
Hal itu karena sosok perempuan yang akan dijodohkan olehnya masih saudara.
Baca Juga: Mengukur Tekanan Darah di Rumah Hasilnya lebih Valid daripada di Klinik, Ini Alasannya
"Dia sedih aku udah setua ini, dijodohin tapi disuruh sama sodara sendiri," papar Merry melansir YouTube Rans Entertaiment pada, Rabu (18/9/2019).
Merry menuturkan, ia mempunyai ketakutan jika tak berjodoh panjang dengan perempuan tersebut.
"Entar takutnya enggak ada jodoh panjang terus cerai, kita kan jadi musuhan sekeluarga," katanya.
"Jadi batal pernikahannya?" tanya Raffi Ahmad.
Merry pun membenarkan hal tersebut.
Jika melihat dari kacama mata medis, keputusan Merry untuk membatalkan pernikahan dan perjodohan dengan saudaranya sendiri, sangat masuk akal.
Perkawinan antara saudara, apalagi sepupu, mempunyai risiko besar.
Baca Juga: Eksim pada Kulit Bisa Disebabkan Banyak Faktor, Salah Satunya Stres
Asal tahu saja pernikahan dengan saudara meningkatkan risiko lahir anak dari cacat lahir dan masalah genetic.
Kondisi ini, melansir bionews.org.uk, disebut oleh para ahli genetika sebagai kondisi 'resesif': yang disebabkan oleh mewarisi dua salinan gen yang masing-masing membawa mutasi.
Untuk diketahui, kita masing-masing individu dapat membawa sekitar 12 mutasi yang terkait dengan kondisi resesif.
Ada sekitar 3,5 ribu kondisi resesif, kebanyakan sangat jarang, sehingga kemungkinan kedua pasangan membawa mutasi pada gen yang sama rendah.
Jika kedua orang tua memiliki mutasi resesif yang sama, maka mereka memiliki risiko satu dari empat anak yang terkena dampak setiap kali mereka mengandung.
Di Inggris, sebagian besar anak-anak dengan kondisi resesif dilahirkan oleh orang tua yang tidak terkait.
Baca Juga: Sakit Pada Buah Dada Bisa Jadi Mengalami Dermatitis Atopik, Lakukan Ini
Pada anak-anak dari pasangan yang tidak terkait, risiko bawaan dan genetik termasuk masalah resesif, biasanya diperkirakan sekitar 2-3 persen.
Risiko untuk kondisi resesif juga bervariasi di antara masyarakat, tergantung pada distribusi mutasi resesif, membuat beberapa kondisi lebih umum daripada yang lain, dan pada sejarah pernikahan dengan hubungan darah di dalamnya.
Di Inggris, perkawinan sepupu tidak lagi umum di populasi mayoritas tetapi dipraktikkan dalam kelompok minoritas yang cukup beragam, terutama yang berasal dari migran yang relatif baru dari Timur Tengah dan Asia Selatan.
Di beberapa keluarga Pakistan Inggris, perkawinan dalam keluarga atau kelompok kekerabatan telah dipraktekkan secara turun-temurun dan pasangan sepupu pertama dapat melacak banyak ikatan darah tambahan dalam sejarah keluarga mereka.
Baca Juga: Ternyata Mengonsumsi Makanan yang Mengandung Omega-3 Bisa Berkhasiat Menyembuhkan Eksim
Karena itu mereka mungkin berbagi lebih dari 12,5 persen dari materi genetik mereka dan memiliki risiko lebih tinggi untuk masalah resesif pada anak-anak mereka daripada jika mereka sepupu pertama tanpa koneksi tambahan dengan darah.
Satu hal yang musti diingat, dalam mengelola risiko resesif untuk individu atau pasangan, yang penting bukanlah seberapa besar mereka adalah kerabat darah atau bukan, tetapi apakah mereka pembawa atau tidak mutasi untuk kondisi yang sama.
Konseling genetik pranikah atau pra-konsepsi dapat berguna untuk menetapkan risiko pasangan dan pilihan reproduksi sebelum mereka memulai sebuah keluarga, khususnya di mana satu atau kedua pasangan memiliki kerabat yang terkena dampak atau jika satu pasangan memiliki kondisi resesif sendiri.
Risiko resesif perlu dikelola dengan meningkatkan kesadaran akan hal itu, termasuk risiko yang meningkat terkait dengan menikahi kerabat seperti sepupu pertama di mana ada riwayat perkawinan dalam keluarga, dan dengan memastikan konseling genetik yang tepat.
Baca Juga: Atasi Masalah Dermatitis Atopik Dengan Minyak Kelapa, Ini Caranya
Kesehatan publik dan ketentuan konseling genetik harus berusaha untuk memungkinkan individu dan pasangan untuk membuat keputusan perkawinan dan reproduksi yang terinformasi, jika memungkinkan.(*)
Source | : | YouTube,bionews.org.uk |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar