GridHEALTH.com - Panu merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang dikenal luas oleh masyarakat. Penyakit kulit yang kerap disebut tinea versicolor atau pityriasis versicolor ini dapat menyebabkan bercak-bercak kecil pada kulit.
Baca Juga: Ini Dia, 4 Kebiasaan yang Bisa Bikin Panu Sering Muncul di Tubuh
Bercak-bercak tersebut mungkin mengeluarkan warna yang lebih terang atau gelap dari warna kulit normal yang diiringi rasa gatal.
Dilansir dari alodokter.com, panu disebabkan oleh Malassezia, salah satu jenis jamur yang dapat ditemui pada kulit, termasuk pada permukaan kulit yang sehat. Namun jamur tersebut dapat berkembang secara berlebihan sehingga terbentuklah panu.
Beberapa faktor yang mungkin bisa memicu perkembangan jamur ini yaitu kulit berminyak, cuaca panas dan lembap, keringat yang berlebih, perubahan hormonal dan sistem imun yang melemah.
Karena setiap manusia memiliki jamur Malassezia pada tubuhnya, bisa dipastikan panu bukanlah penyakit kulit menular.
Baca Juga: Belum Banyak Diketahui, Antioksidan Ternyata Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Kulit
Jika panu yang belum begitu parah, bisa coba memakai krim, salep, atau sabun yang mengandung clotrimazole, selenium sulfide (kadar 1%), miconazole, terbinafine, dan zinc pyrithione. Obat panu ini dijual bebas di toko obat atau supermarket.
Sebelum memakai obat panu dalam bentuk krim atau salep, cuci bersih area kulit yang terdapat panu, lalu keringkan. Setelahnya oleskan tipis-tipis krim atau salep sebanyak 1 hingga 2 kali sehari selama 14 hari.
Baca Juga: Kok Masih Gemuk Padahal Sudah Diet? Ternyata Ini Dia 8 Penyebabnya
Jika memakai sabun, diamkan selama 5 -10 menit sebelum dibilas.
Setelah menjalani pengobatan di rumah namun panu belum juga membaik atau bahkan bertambah penyebarannya, ini saatnya bergegas ke dokter kulit agar mendapat perawatan yang lebih intensif. (*)
Source | : | Nakita.id,alodokter,Gridhealth.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar