GridHEALTH.id – Seperti telah kita ketahui, seorang vegetarian hanya mengonsumsi makanan nabati, yaitu sayuran dan buah-buahan.
Mereka memilih diet vegetarian umumnya soslusi makan sehat dan mencapai tujuan kesehatan mereka.
Lainnya, menjadi vegetarian adalah pilihan selektif untuk menghindari mengkonsumsi makanan dan produk makanan dari hewan. Alasannya berbagai macam, ada karena penyakitnya, karena alasan kepercayaan, atau karena tidak suka dengan makanan hewani.
Kalaupun dalam sajian hidangannya ada masakan daging, itu hanya penampakannya saja. Makanan tersebut tetap berbahan dasar nabati alias sayuran.
Berbicara mengenai vegeyarian, secara umum sebenarnya ada tiga tipe vegetarian;
* Vegetarian murni alias total. Mereka yang melakukannya hanya mengonsumi makanan berbahan dasar nabati. Makanan hewani dan turunannya sama sekali tidak.
* Lacto-Vegetarian. Mereka sama seperti vegetarian murni, tapi masih mengonsumsi susu, yang merupakan turunan atau keluarga dari makanan berbahan dasar hewani. Namun untul telur mereka tidak.
Baca Juga: Jangan Sepelekan! Kebiasaan Pagi Hari Ini Bisa Sebabkan Kanker, Mana yang Sering Dilakukan?
* Lacto-Ovo Vegetarian. Mereka adalah kaum vegetarian yang mengonsumsi makanan nabati sebagai yang utama, tapi tetap mengonsumsi produk susu, dan juga telur.
Diet vegatian ini baik dan sehat, apalagi untuk mereka yang berlebih berat badan, obesitas, darah tinggi, dan yang mengalami penyakit degenaratif dan juga penyakit yang muncul karena pola makan dan hidup yang tidak sehat.
Tapi para ahli gizi dan dokter gizi mengkhawatirkan kaum vegetarian beberapa hal;
* Kekurangan potensial dari total diet vegetarian adalah kalsium terutama untuk wanita di segala usia, remaja dan pria dewasa muda. P
ilihan yang layak untuk memastikan asupan kalsium yang memadai adalah susu pengganti susu yang diperkaya kalsium yang tersedia di supermarket.
* Nutrisi lain yang menjadi perhatian dalam diet vegetarian total adalah B12, riboflavin, zat besi, vitamin A, vitamin D, protein berkualitas tinggi dan total asupan kalori.
* Sulit bagi diet vegetarian total untuk menyediakan kebutuhan energi bagi anak-anak karena volume makanan yang dibutuhkan.
Idealnya semua vegetarian harus dilihat oleh ahli diet yang diakui dan terdaftar, untuk menilai kecukupan makanan mereka dan menentukan kebutuhan akan kebutuhan tambahan vitamin dan atau mineral.
Bagi anak apalagi bayi, diet vegatarian banyak ahli yang tidak menyetujuinya.
Sebab bayi dan anak masih sangat membutuhkan beragam nutrisi, puntuk mencukupi kebutuhan gizi hariannya yang cukup banyak.
Ingat, bayi hingga anak usia 5 tahun adalah masa golden age. Mereka membutuhkan semua nutrisi untuk tumbuh kembangnya.
Tapi malang bagi bayi usia 19 bulan dari orangtua vegetarian yang tinggal di Australia ini.
Tahun lalu, tepatnya bulan Maret, anak perempuan mereka dibawa rumah sakit gara-gara kejang.
Setelah diperiksa dokter, ternyata bayi tersebut memiliki gizi buruk dan menderita rakhitis, kondisi di mana tulang anak sangat lembek dan lemah karena kekurangan vitamin D.
Kemudian di bulan Desember, orangtua bayi tersebut dijatuhi hukuman oleh hakim, karena menyebabkan bahaya pada bayi mereka, setelah ketahuan selama ini si bayi diberi pola makan vegetarian.
Menurut laporan Australian Broadcasting Company, bayi tersebut menjalani diet vegetarian.
Jadi si bayi malang tersebut hanya mengonsumsi susu beras, sayuran, buah, dan juga oat, setiap harinya.
Dokter menemukan tulang bayi tersebut tidak terbentuk dengan semestinya karena kekurangan nutrisi.
Karenanya bayi 19 bulan tersebut terlihat seperti bayi usia 3 bulan, giginya belum tumbuh.
Kini si bayi diasuh oleh kerabatnya dan orangtuanya hanya boleh menengok dengan pengawasan.
Walau pola makan vegetarian tak selalu menyebabkan kondisi ekstrem seperti bayi tersebut, namun laporan tersebut menggambarkan bahayanya pola makan yang terbatas untuk bayi dan anak yang sedang dalam masa tumbuh dan berkembang.
Baca Juga: Kerap Dinasihati Ruben Onsu, Betrand Peto Ngaku Sering Pulang Jam 3 Pagi dan Bakar Ban, Ngapain?
"Kami sering menemui anak-anak yang tidak tumbuh dengan baik karena orangtua mereka membatasi pola makannya."
"Biasanya pada keluarga yang vegan," kata Dr.Tanya Altman, dokter anak dan anggota American Academy of Pediatrics.
Ingat, bayi hingga anak-anak membutuhkan vitamin D dan kalsium untuk pertumbuhan tulang yang kuat dan sumber terbaiknya adalah produk hewani seperti susu dan telur.
Segelas susu sapi mengandung 8-10 gram protein, sedangkan alternatifnya seperti susu almond hanya mengandung satu gram protein.
Penelitian menunjukkan, bayi berusia 2-6 tahun yang mendapatkan susu sapi dan mengonsumsi telur sehari-hari memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih baik dibanding yang tidak mengonsumsi dua bahan pangan itu.
Baca Juga: Sering Merasakan Nyeri Di Area ini? Kemungkinan Menderita Kista Tulang Belakang
Menghindari bahan makanan tertentu dari pola makan anak bisa beresiko kekurangan gizi dan pertumbuhan yang lambat.(*)
Source | : | medicinenet.com,sajiansedap.com,Intisari |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar