GridHEALTH.id - Punya banyak manfaat, pemberian Air Susu Ibu (ASI) ternyata dapat menurunkan risiko bayi terkena infeksi telinga.
Bahkan, ASI juga disebut dapat mengurangi risiko diare pada satu tahun awal kehidupan bayi.
Baca Juga: Stop, Membersihkan Telinga Dengan Cotton Bud Karena Risiko Ini
Hal ini diketahui setelah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Pediatrics mengungkapkan temuannya tersebut.
Penelitian itu melibatkan 491 ibu ini dilakukan selama 12 bulan pertama kehidupan anaknya masing-masing.
Dalam survei yang dilakukan, 3 dari 4 wanita diketahui menggunakan kombinasi antara ASI, makanan padat dan susu formula selama penelitian.
Kemudian, para peneliti melihat bahwa satu bulan pemberian ASI yang diberikan secara penuh ternyata dapat menurunkan sebanyak 4% infeksi telinga.
Baca Juga: Mata Juling, Bisakah Disembuhkan? Simak Penjelasan Dokter Mata
Selain itu, studi ini juga menemukan risiko terkena infeksi telinga juga turun sebanyak 17% ketika bayi mendapatkan ASI selama 6 bulan
Sementara, untuk bayi yang diberikan susu formula pada sebelum 1 bulan pertama akan mengalami peningkatan risiko terkena infeksi telinga sebanyak 14%.
Baca Juga: Cegah Risiko Katarak, Ternyata Alpukat Baik Untuk Kesehatan Mata
Diketahui Infeksi telinga ini terjadi ketika adanya penyumbatan pada saluran eustachius.
Jika saluran tersebut tersumbat dapat menyebabkan banyak bakteri menumpuk.
Akibatnya tekanan di telinga akan jadi meningkat dan menyebabkan infeksi.
Meskipun belum sepenuhnya jelas mengapa infeksi telinga bisa berhubungan dengan botol menyusui.
Baca Juga: Bukannya Ditemani Saat Sakit Parah, 5 Artis Ini Malah Digugat Cerai Pasangannya
Namun para peneliti melihat bahwa botol dapat membuat tekanan negatif pada saluran telinga saat digunakan bayi.
Tekanan negatif ini kemudian ditransfer dari botol ke telinga bayi selama menyusui dan berdampak pada infeksi telinga.
Tak hanya itu, hasil survey ini juga menemukan ASI juga ternyata dapat mencegah diare pada bayi.
Menurutnya, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan memiliki risiko 30% lebih rendah untuk terkena diare.(*)
Source | : | Kompas.com,web md |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar