GridHEALTH.id - Akibat gaya hidup yang tidak sehat, tidak sedikit mereka yang usia muda sudah terserang asam urat. Apalagi jika mengabaikan pola makan sehat.
Baca Juga: Sering Dianggap Tanaman Liar, Takokak Bantu Meredakan Asam Urat
Orang dengan obesitas, hipertensi, diabetes, serta penyakit ginjal, dinilai lebih rentan terkena asam urat.
Nah, karena asam urat bisa menyerang siapa saja di usia berapa saja, ada baiknya mewaspadai gejala yang kerap disepelekan
Gejala pertama adalah rasa nyeri ringan yang kemudian menjadi tak tertahankan pada beberapa sendi.
Walau semua sendi bisa terkena asam urat, sendi yang paling umum terserang adalah jari tangan, jari kaki khususnya jempol kaki, pergelangan kaki, dan lutut.
Kemudian terjadi peningkatan rasa nyeri akan berkembang dalam waktu yang cepat, sekitar 1-3 jam pertama.
Rasa sakit tersebut bisa berlangsung selama 2 bahkan 10 hari. Rasa nyeri bisa disertai dengan pembengkakan disertai dengan kulit yang memerah.
Saat pembengkakan terjadi, penderita biasanya akan sulit untuk bergerak.
Nyeri bisa sembuh dengan sendirinya, namun dapat menimbulkan bekas seperti kulit kering pada daerah persendian yang nyeri.
Walau begitu, nyeri bisa kapan saja datang, sehingga penyakit asam urat merupakan penyakit kambuhan, yang bila tak ditangani dengan tepat, akan terus datang.
Nah, ada beberapa faktor yang perlu diwaspadai berhubungan dengan asam urat. Sebab, ada beberapa orang yang lebih berisiko.
Misalnya jenis kelamin penderita penyakit ini kebanyakan memang laki-laki. Ketika menyerang di usia muda, penyakit ini bisa berkelanjutan hingga seumur hidup.
Laki-laki memang memiliki asam urat yang lebih tinggi ketimbang wanita, kata Theodore Fields, MD, profesor dan ahli sendi.
Baca Juga: Hasil Penelitian: Brokoli Miliki Khasiat Tekan Munculnya Skizofrenia
Hormon estrogen pada perempuan cenderung melindunginya dari asam urat sejak anak-anak.
Namun, setelah menopause, risiko terkena asam urat menjadi sama dengan kaum pria.
Selain itu, orang yang mengidap penyakit lain cenderung terkena asam urat, misalnya kegemukan atau diabetes.
Penderita obesitas punya risiko empat kali lebih besar menderita asam urat dibanding yang berberat badan normal.
Resistensi insulin dan diabetes juga memicu terbentuknya asam urat karena kondisi tersebut mengganggu fungsi ginjal.
Penderita tumor ganas pun juga dapat mempunyai kadar asam urat yang tinggi. (*)
Source | : | web md,Nakita.grid.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar