GridHEALTH.id - Tahukah, jika diare juga bisa disebabkan oleh musim kemarau?
Malah sebuah studi menyebutkan, melansir scientificamerican.com, diare adalah pembunuh 1,5 juta anak setiap tahun, kemungkinan menjadi lebih umum di banyak negara berkembang seiring perubahan iklim.
Memang musim kemarau memang telah lama diyakini sebagai penyebab munculnya beberapa penyakit ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut, seperti: batuk dan pilek, asma, pneumonia, bronkitis, dan penyakit gangguan pernapasan lainnya akibat terhirupnya debu halus yang berterbangan oleh kencangnya angin saat musim kemarau.
Namun ternyata, musim kemarau juga bisa menyebabkan munculnya penyakit diare.
Hal itu dikarenakan saat musim kemarau daya tahan tubuh akan cenderung menurun yang disebabkan oleh udara kering, serta debu dan lalat yang intensitasnya semakin banyak.
Sehingga membuat kita mudah terserang penyakit, salah satunya diare.
Tak hanya itu, saat musim kemarau persediaan air akan menipis dan menyebabkan sejumlah wilayah mengalami kekurangan air bersih.
Juga semakin lambat aliran air, semakin banyak pula kontaminasi kuman pada air.
Bisa kita lihat sendiri, air saat musim kemarau tak berwarna jernih dan cenderung berwarna kekuningan. Ini menunjukkan bahwa air tidak lagi bersih karena telah terkontaminasi oleh berbagai kuman yang dapat menyebabkan penyakit.
Hal ini pun diakui oleh Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dr Firman Rahmatullah. Menurutnya, melansir AntaraNews.com (24 Juli 2019, 16:44 WIB), selama musim kemarau cendrung kasus diare mengalami peningkatan.
Source | : | mayoclinic,antaranews.com,scientificamerican.com,GridHealth.ID,aafp.org,Probiotik |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar