GridHEALTH.id - Pasca tragedi penusukan, kondisi Menko Polhukam Wiranto dikabarkan semakin membaik.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Agum Gumelar saat menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
"Membaik, saya komunikasi dengan beliau, pelan, bicaranya jelas kok," kata Agum.
Diketahui sebelumnya, Wiranto harus menjalani menjalani operasi selama 3 jam akibat luka tusuk yang diterimanya mengenai lapisan peritoneum yang berfungsi melindungi berbagai organ di dalam rongga perut.
Seperti dikutip dari Mayo Clinic, proses penyembuhan tubuh akibat luka tusuk sangatlah kompleks dan harus melalui beberapa tahapan.
Fase inflamasi
Pada fase ini, penyempitan pertama dari pembuluh darah untuk memastikan pembentukan gumpalan.
Baca Juga: Musim Hujan Segera Tiba, Waspadai Diare yang Bisa Berujung Kematian
Setelahnya, prostaglandin dan histamin dalam darah akan mulai melebarkan pembuluh darah untuk meningkatkan aliran darah ke luka.
Fase prolifetarif
Selama fase ini, matriks darah baru dan sel-sel kulit mulai terbentuk, serta fibrolast yang berfungsi memproduksi kolagen juga terbentuk.
Proses ini dipengaruhi oleh asam laktat, asam askorbat dan faktor yang mempengaruhi oksigen seperti zat besi, tembaga dan pyridoxine.
Baca Juga: Tak Selamanya Vitamin C Bisa Bantu Pengobatan Influenza, Ini Syaratnya
Fase pematangan
Pada tahap ini, penutupan luka di kulit terjadi, kulit mulai melakukan renovasi meskipun kadang tidak tertutup secara sempurna.
Namun tahukah, ternyata ada beberapa asupan makanan yang baik untuk mendukung ketiga proses penyembuhan luka tersebut.
Adapun asupan makanan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Serat
Makanan kaya serat adalah makanan pertama yang harus banyak makan saat mengalami luka.
Makanan seperti roti gandum, sayur, dan buah adalah sumber serat yang sangat baik.
Baca Juga: Pembuluh Darah Masuk ke Kornea, Artis Muda Ini Hampir Alami Kebutaan Akibat Kebiasaannya Setiap Hari
Makanan ini juga mengandung banyak nutrisi penting dan vitamin. Serat dalam makanan ini juga akan mengatasi masalah sembelit setelah melakukan operasi.
2. Protein
Makan makanan yang kaya protein sangat disarankan setelah operasi, karena akan membantu dalam penyembuhan cedera lebih cepat dan juga mendukung regenerasi awal jaringan.
3. Lemak baik
Makanan kaya lemak baik dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu dalam memberikan energi setelah operasi.
KOnsumsilah lemak baik seperti kacang-kacangan, minyak zaitun dalam porsi yang tepat akan membantu tubuh menyerap vitamin yang mempercepat proses penyembuhan.
Baca Juga: Tak Disangka, 6 Orang Ini Rawan Menularkan Penyakit Flu, Siapa Saja?
4. Antioksidan
Setelah operasi, perlu untuk mengkonsumsi makanan yang kaya antioksidan untuk mengekang efek berbahaya dari radikal bebas yang dilepaskan selama operasi.
Buah-buahan seperti jeruk, dan sayuran seperti brokoli, bayam, dan wortel merupakan sumber yang baik dari antioksidan dan harus dikonsumsi sebelum dan setelah operasi untuk meminimalkan efek berbahaya dari operasi.
Selain itu juga, seseorang yang tengah dalam proses penyembuhan luka harus banyak minum air putih.
American Cancer Society merekomendasikan mengonsumsi delapan gelas air setiap hari setelah operasi.
Hal ini dikarenakan air membantu proses pembuangan dan metabolisme tubuh yang mampu membuang racun-racun lewat urine ataupun keringat.
Oleh sebab itu, hidrasi memerankan peranan yang penting selama proses penyembuhan.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Mayo Clinic,eatright.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar