GridHEALTH.id - dr. Terawan Agus Putranto kembali menjadi pemberitaan dan perhatian publik karena menangani Wiranto yang menjadi korban penusukan sajam di Pandeglang.
dr Terawan adalah dokter terkenal, apalagi setelah Kepala RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto ini menemukan terapi cuci otak sebagai penyembuhan penyakit stroke.
Setelah booming berita mengenai program teraoi cucu otak yang ditemukannya, orang-orang pun berbondong-bondong datang ke RSPAD Gatot Subroto. Tepatnya ke ruangan CVV (Cerebro Vascular Center).
Beberapa figur publik bahkan pernah melakukan terapi cuci otak dari Terawan. Seperti mantan Wapres Try Sutrisno, mantan kepala BIN Hendropriyono, tokoh pers Dahlan Iskan beserta istrinya, dan tokoh ternama lainnya.
Biaya untuk bisa menjalani terapi ini paling murah Rp 30 juta per pasien.
Meskipun disebut bisa memberikan kesembuhan, ada juga kontroversi terkait praktik yang dilakukan Terawan.
Puncaknya, Ikan Dokter Indonesia (IDI) memberikan sanksi berupa pemecatan selama 12 bulan dari keanggotaan, terhitung dari 26 Februari 2018 hingga 15 Februari 2019.
IDI juga mencabut izin praktek dokter yang pernah menerima penghargaan Bintang Mahaputera Naraya tersebut. Dikutip dari Tribunnews, keputusan tersebut diambil setelah sidang Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK).
IDI menilai, Terawan melakukan pelanggaran etika kedokteran. "Bobot pelanggaran dokter Terawan adalah berat, serious ethical missconduct. Pelanggaran etik serius," kata Prio Sidipratomo, Ketua MKEK IDI.
Pelanggaran kode etik yang dimaksud adalah mengiklankan diri secara berlebihan dengan klaim tindakan untuk pengobatan dan pencegahan, tidak kooperatif terhadap undangan Divisi Pembinaan MKEK PB IDI, dan perihal biaya besar atas tindakan yang belum ada bukti -- juga menjanjikan kesembuhan.
Untuk diketahui, program cuci otak dr Terawan ini menggunakan alat DSA (Digital Substraction Angioraphy). Ini adalah alat untuk memperlihatkan gambar dari pembuluh darah.
Untuk melihat jelas pembuluh darah disertai dengan penyemprotan cairan kontras, suapaya aliran darah di area kepala pasien bisa terliuhat dengan baik, apakah ada sumbatan atau tidak.
Nah, dalam metode terapi cuci otak dr Terawan, cairan heparin di masukan ke dalam pembuluh darah yang sudah terlihat setelah dimasukkan cairan kontras.
Cairan heparin tersebut dimasukan untuk membuka jalur di pembuluh darah otak yang tersumbat.
Untuk diketahui, metode DSA yang dilakukan dr Terawan menggunakan alat angiography yang diproduksi dari perusahaan asal Jerman, Siemens.
Siemens pun menjelaskan bahwa angiography pada dasarnya bisa difungsikan untuk berbagai macam kegiatan medis, dari mulai deteksi sampai tindakan.
Salah satu tindakan yang bisa dilakukan alat tersebut adalah pemasangan stent jantung atau yang biasa dikenal masyarakat dengan pemasangan ring.
Application Manager Siemens Indonesia, Iwan Setiawan menjelaskan bahwa berbagai cara bisa dikembangkan oleh tenaga medis dengan menggunakan alat angiography tersebut.
Baca Juga: Berjuang Lawan Kanker Kelenjar Getah Bening Stadium 2, Aldi Taher Dilarang Makan Ini Sampai 5 Tahun
"Siemens sendiri menyediakan alat tersebut untuk sebatas menampilkan gambar pembuluh darah yang diinginkan. Selanjutnya untuk tindakan apa yang dilakukan itu ranah dari tenaga medis itu sendiri," ujar Iwan Setiawan kepada Wartakotalive, Kamis (20/9/2018).
Iwan pun menyebutkan alat angiography yang memiliki banyak fungsi ini sudah digunakan untuk berbagai macam tindakan hingga diagnosa.
"Alat angiography ini toh bisa digunakan untuk jantung, liver, dan ya cuma DSA ini yang masih menjadi perdebatan," ujarnya.(*)
Source | : | Kompas.com,wartakotalive.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar