GridHEALTH.id - Selain dijuluki sebagai Kota Hujan, Bogor juga dikenal dengan berbagai macam makanan khas, salah satunya adalah asinan Bogor.
Bahkan banyak yang mengatakan belum ke Bogor, jika tidak mencicipi kudapan asinan Bogor ini.
Didominasi oleh rasa asam yang segar, asinan ternyata dapat memenuhi asupan gizi atau nutrisi harian kita.
Menurut Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PHD, seorang Pakar Gizi dan Keamanan Pangan Institut Pertanian Bogor, prinsip healthy diet adalah memperbanyak konsumsi buah dan sayuran.
Baca Juga: Jelajah Gizi 2019, Makanan Organik; Memengaruhi Kesehatan Kita dan Planet Bumi
Dengan asinan bogor yang memiliki komposisi beragam sayuran dan buah, tentunya asupan itu sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
"Ada berbagai buiah dan sayuran dalam asinan Bogor. Tentunya ini menambah asupan berbagai vitamin yang larut dalam air ke dalam tubuh, seperti vitamin C, D, B1, B6, dan folat," ungkap Prof Sulaeman di hari terakhir Jelajah Gizi 2019, yang mengeksplorasi potensi pangan di Kota Bogor dan mendorong implementasi healthy diet untuk bumi dan masyarakat lebih sehat, Kamis (10/17/2019).
Diketahui asinan Bogor terdiri dari dua macam, asinan buah dan asinan sayuran. Masing-masing disiram kuah asam dan pedas.
Adapun asinan buah terdri dari pepaya, kedondong, bengkuang, jambu air, salak, nanas, kacang goreng dan yang paling penting adalah mangga.
Baca Juga: Pengalaman Dramatis Irish Bella Setelah Keguguran, Aslinya Ammar Zoni Muncul;
Sedangkan asinan sayurnya terdiri dari sawi, wortel, lobak, toge, irisan kol, kacang gorenga, hingga tahu.
Lebih lanjut, Prof. Ahmad Sulaeman mengatakan salah satu cara meningkatkan nilai PPH (Pola Pangan Harapan) menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) adalah mengonsumsi buah dan sayuran.
Baca Juga: UNICEF: 'Mi Instan Sebabkan 40% Anak Dibawah Umur di Asia Alami Malnutrisi'
"Jadi dengan mengonsumsi asinan Bogor membantu memenuhi kebutuhan gizi harian kita, dengan rasa yang enak dan disukai," kata Prof Ahmad Sulaeman.
Dikutip dari fao.org, PPH adalah susunan keragaman pangan yang didasarkan pada sumbangan energi dari kelompok pangan utama pada tingkat ketersediaan maupun konsumsi pangan.
Tujuan utama penyusunan PPH adalah untuk membuat suatu rasionalisasi pola konsumsi pangan yang dianjurkan, yang terdiri dari kombinasi aneka ragam pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi dan sesuai cita rasa.
Meski begitu, prof Ahmad Sulaeman juga mengingatkan agar kuah asam yang disiram pada asinan jangan terlalu pedas.
Tentunya hal tersebut dikarenakan dapat memengaruhi sistem pencernaan yang mengonsumsinya.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Gridhealth.id,fao.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar