Terkejut dengan apa yang dia saksikan, pemilik akun Twitter @khairul_hafidz berbicara tentang balita yang menggunakan rokok elektrik itu.
Ini merupakan satu kejadian yang menyedihkan.
Adakah kita mahu perkara seperti ini dianggap perkara yang biasa? Adakah kita mahu mempertaruhkan masa depan mereka?
Sayangi keluarga kita.. sayangi anak-anak kita...#StopVaping #StopSmoking pic.twitter.com/TdFH5oFkDo
— Khairul Hafidz (@khairul_hafidz) October 18, 2019
Padahal rokok elektrik ini memiliki efek samping yang sangat berbahaya, terutama pada anak-anak atau balita sekalipun.
Melansir dari laman Center for Chronic Disease Prevention (CDC) menjelaskan bahwa bayi atau anak-anak yang terpapar asap rokok dapat mengalami serangan asma, infeksi pernapasan, infeksi telinga, penyakit jantung koroner, stroke, kanker paru-paru, bahkan kematian mendadak.
Tak hanya itu, di usia pertumbuhan tersebut, balita dapat mengalami kegagalan pertumbuhan (stunting), gangguan pencernaan, kegagalan pertumbuhan gusi dan gigi, atau penyakit mata.
Selain itu, menurut laman Kid's Health, balita atau anak-anak yang sudah mengenal rokok atau rokok elektrik ini kemungkinan dapat melakukan tindakan agresif bahkan penyalahagunaan obat-obatan di masa mendatang.
Baca Juga: Meski Kopi Menyehatkan, Tapi Minum Latte Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes
Melihat dampak dan bahaya dari rokok elektrik, sebaiknya jauhkan barang-barang tersebut yang mengancanm jiwa sang anak. (*)
Source | : | Twitter,CDC,Kid's Health |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar