"Kalau perasaan pastinya sedih, pasti ya kan. Tapi kan proses hukum harus tetap berjalan.
"Kalau aku selalu dengan kesedihan itu kan nggak akan juga menyelesaikan masalah malah makin banyak orang yang tertawa.
"Jadi lebih baik aku tetep berkarya, tetep berdoa, proses hukum tetap berjalan dan aku selalu support Galih kok. Galih tahu kok, aku tetep sama dia, itu yang paling penting," tambahnya.
Sang psikolog pun akhirnya membenarkan bahwa gestur dan perasaan Barbie Kumalasari benar adanya.
"Ini real-nya Barbie nih, ini real-nya barbie keluar nih," timpal Intan yang seolah membaca gestur dan mikro ekspresi wajah Barbie Kumalasari.
Namun perlu diketahui, jauh dari benar atau tidaknya tabiat asli Barbie Kumalasari, ulahnya yang sering diumba di media sosial itu bisa menjadi bumerang mematikan baginya.
Source | : | YouTube,Gridhealth.id |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar