GridHEALTH.id - Meski sudah tak lagi menjadi menteri, sosok Susi Pudjiastuti tetap saja masih dianggap sebagai pribadi yang menarik.
Tidak hanya mengenai pengetahuannya tentang kelautan, namun juga kehidupan pribadinya.
Salah satu hal menarik dari kehidupan pribadinya adalah kisah cinta Susi Pudjiastuti dengan sang mantan suami yang ternyata seorang 'bule'.
Melansir dari Wiken.id, Susi Pudjiastuti diketahui pernah menikah dengan seorang pria bule bernama Daniel Kaiser.
Mereka menikah pada tahun 1992 dan melahirkan seorang anak Nadine Kaiser yang populer dengan kecantikannya dan pernah digosipkan dekat dengan Gading Marten.
Sayangnya 7 tahun berselang hubungan cinta Susi dan Daniel harus berakhir.
Mereka bercerai pada tahun 1999.
Meski begitu, bukan berarti keduanya memutuskan tali silaturahmi mereka.
Buktinya, saat Susi baru saja dilantik menjadi menteri pada 2014, Daniel yang kini menetap di Swiss langsung terbang ke Indonesia untuk menghadiri prosesi serah terima jabatan tersebut.
Bahkan ia sempat menceritakan kisah perjumpaannya dengan Susi, yakni pada 1991 di Pantai Pangandaran.
Daniel jatuh hati dan mengatakan bahwa ia mempunyai panggilan mesra untuk Susi.
"I call her Putri Laut," ucap Daniel.
Meski sudah berpisah, Daniel mengaku masih menjaga komunikasi baik dengan Susi.
Ia juga masih ingat ketika ditanya wartawan mengenai sweet memories yang dikenangnya bersama Susi.
"Ha-ha-ha... Kami bersepeda motor, menyusuri Pantai Pangandaran," kata Daniel.
Terlepas dari itu, ternyata kenangan romantis yang sering dilakukan Daniel dan Susi memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa.
Studi neurobiologis yang dilakukan Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior UCLA, juga mengungkap bahwa bermotor secara rutin terbukti secara ilmiah bermanfaat bagi kesehatan mental dan fisik.
Baca Juga: Penyakit Seribu Wajah Banyak Menyerang Wanita, Sering Membuat Dokter Frustasi
Para peneliti mencatat aktivitas otak dan kadar hormon partisipan sebelum, selama, dan setelah berkendara dengan motor dalam studi tersebut.
Hasilnya, penelitian yang didanai Harley-Davidson ini menemukan bahwa bersepeda motor dapat meningkatkan fokus dan perhatian, serta dapat menurunkan tingkat hormon kortisol, juga hormon penanda stres.
Baca Juga: Orang Yang Punya Riwayat Sindrom Guillain-Barre Tidak Perlu Vaksin Influenza
Don Vaughn, ahli saraf yang memimpin penelitian itu, mengungkap bahwa tingkat stres di kalangan dewasa terus meningkat.
Hal ini membuat orang terpicu untuk mencari cara untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik mereka.
Sepeda motor pun disebut sebagai teknologi yang dapat memberikan aktivitas baik pada otak.
Otak adalah organ yang luar biasa kompleks. Sampai saat ini, belum ada teknologi yang dapat mengukur dampak buruk pada otak yang ditimbulkan oleh kegiatan bersepeda motor.
Meskipun memiliki banyak manfaat, agar bersepeda motor berjalan aman dan nyaman, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan para bikers seperti kondisi motor, fisik, dan juga perlengkapan keselamatannya.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Cycle World,Gridhealth.id,Wiken.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar