Dengan terlebih dahulu mengisi nama prodak yang diadukan.
Menurut Presiden Direktur Bayer Indonesia, Angel Michael Evangelista, ”Di Bayer, keselamatan dan kesejahteraan pasien adalah prioritas utama. Kami selalu mengutamakan pasien kami. Hal ini bukan hanya kewajiban, namun merupakan inti dari bisnis kami. Bayer berkomitmen menghasilkan obat – obatan baik dengan resep maupun non resep berkualitas tinggi.”
Tak hanya itu, “Kami berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman pasien melalui penggunaan obat –obatan kami yang aman dan sesuai dengan kondisi pasien. Untuk itulah, rekan – rekan Pharmacovigilance kami bekerja memantau setiap tahapan siklus produk untuk memastikan bahwa manfaat produk kami lebih besar daripada risikonya,” lanjutnya.
Semua aduan yang masuk di SafeTrack akan ditelaah dan ditindak lanjuti oleh tim Pharmacovigilance.
Tim akan bekerja untuk mendeteksi pola efek samping, melakukan tindakan dan mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk melakukan analisa dan memahaminya.
Baca Juga: Penelitian di RSCM; Operasi Cito Pada Anak Rentan Infeksi Pasca Operasi
Setelah dilakukan evaluasi, langkah-langkah selanjutnya dikembangkan untuk mencegah atau setidaknya meminimalkan KTD di masa depan.
Ini pun sebuah langkah konkrit dari Bayer yang berkomitmen pada kepatuhan pengawasan keamanan obat termasuk di Indonesia.
Karenanyalah Bayer Indonesia mendapatkan penghargaan Pharmacovigilance dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) pada tahun 2018. (*)
Source | : | Bayer Indonesia |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar