GridHEALTH.id - Kesadaran dan kepedulian masyarakat Indonesia akan bahayanya penyakit diabetes nampaknya masih belum tinggi.
Hal itu dibuktikan dengan masih tingginya angka penyandang diabetes di Indonesia.
Menurut Indonesia Diabetic Federation (IDF) pada tahun 2017, Indonesia tercatat masih berada di urutan ke-6 di dunia yang memiliki sekitar 10,3 juta penyandang diabetes di rentang usia 20 – 79 tahun.
Angka tersebut tentunya sangat mengkhawatirkan, sebab penyakit ini sebenarnya sangat bisa dicegah dan dikontrol dengan mengetahui gejalanya sejak awal.
Semakin cepat diabetes terdiagnosis dan diobati, maka semakin besar pula peluang penyandangnya terhindar dari komplikasi.
Untuk itu penting sekali bagi kita untuk selalu rutin mengecek kadar gula darahnya masing-masing terlebih bagi mereka yang sudah terdiagnosis.
Terlebih saat ini teknologi dasar seperti pemeriksaan gula darah umumnya telah tersedia di berbagai fasilitas kesehatan.
Ditemui saat media briefing “Gerakan Lawan Diabetes Bersama Dia” di KalCare Lotte Shopping Avenue (13/11), Konsultan Metabolik Endokrin Dr. dr. Fatimah Eliana, SpPD, KEMD, FINASIM menyatakan bahwa masyarakat harus terus sadar akan horornya penyakit diabetes ini.
"Diabetes adalah silent killer dan ibu dari segala penyakit atau induk dari berbagai penyakit degeneratif seperti stroke, hipertensi, jantung koroner dan disfungsi ereksi. Diabetes disebut silent killer karena banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya menyandang diabetes,” ungkap Eliana.
“Masyarakat harus sadar beberapa gejala diabetes karena terkadang tidak disadari. Beberapa gejala diabetes yang sering muncul antara lain rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, sering merasa ngantuk, sering merasa lapar dan lemas,” papar Eliana lebih jauh.
Meski gejala diabetes setiap orang dapat berbeda-beda, namun dilansir dari Mayo Clinic berikut rincian lebih lanjut gejala awal "klasik" diabetes yang mesti diwaspadai.
Sering merasa haus dan buang air kecil
Meningkatnya rasa haus (polidipsia) dan sering buang air kecil (polyuria) adalah gejala diabetes yang paling umum.
Baca Juga: Kanker Limfoma Hodgkin Bisa Disembuhkan, Begini Kisah Wanita Survivor Kanker yang Menginspirasi
Hal ini dikarenakan ginjal penyandang diabetes tidak bisa menyerap semua kelebihan gula.
Akibatnya kelebihan tersebut akan dialihkan ke urin sehingga mereka akan kencing lebih banyak dan membuat merasa dehidrasi.
Meningkatnya nafsu makan
Nafsu makan meningkat (polyphagia) sering terjadi pada penyandang diabetes dikarenan tubuh mereka tidak menghasilkan cukup insulin.
Sehingga makanan yang dicerna akan sulit untuk diubah menjadi glukosa yang biasa digunakan sel untuk energi.
Dan itu menyebabkan kelaparan meningkat yang tidak hilang setelah makan. Padahal, makan hanya membuat gula darah pun semakin tinggi.
Berat badan turun drastis
Kondisi ini terjadi karena cairan tubuh yang dibuang saat buang air kecil dan kalori dari gula dalam darah yang tidak terserap.
Penderita diabetes justru dikatakan mulai memiliki gula darah seimbang ketika mengalami kenaikan berat badan.
Baca Juga: Punya Anak Prematur, Ternyata Cynthia Lamusu Saat Hamil Punya Miom
Kurang bertenaga
Gejala umum diabetes lainnya adalah kelelahan konstan alias kurang bertenaga.
Bila menderita diabetes, merasa lelah dan mengantuk setiap saat dengan alasan yang sama bahwa selalu merasa lapar.
Hal ini dikarenakan sel tidak memiliki cukup glukosa untuk digunakan untuk energi.
Itulah gejala awal klasik yang bisa menjadi tanda seseorang menderita diabetes.
Meski begitu, terkadang terdapat juga gejala-gejala lain yang muncul seperti kesemutan di kaki, gatal-gatal yang biasanya terjadi di daerah selangkangan serta luka yang tak kunjung sembuh.
Gejala-gejala ini disebut dengan gejala komplikasi yang menunjukkan sudah adanya komplikasi yang terjadi.
Oleh karena itu, kenali gejala awal diabetes tersebut serta tak lupa untuk selalu rutin mengecek gula darah agar kita terhindar dari komplikasi yang bisa terjadi.
#gridhealth #inspiringbetterhealth
Source | : | Mayo Clinic,Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar