GridHEALTH.id – Seperti yang sudah diketahui, aktris Marshanda memang pernah mengalami gangguan bipolar.
Mengidap penyakit bipolar tentu bukanlah hal yang mudah untuk Marshanda.
Ia bahkan harus mengalami banyak hal, mulai dari terapi dan meminum obat untuk menyeimbangkan emosi serta psikologisnya.
Sebagai seorang ibu tentu saja Marshanda tak menginginkan apa yang dialaminya itu terjadi pada buah hatinya.
Melansir dari akun Youtube Ussy Andhika pada Senin (2/12/2019) Marshanda mengaku tak ingin sang putri Sienna Ameerah Kasyafani mengalami hal yang sama.
Untuk meminimalisir hal tersebut Marshanda memberikan banyak pengertian kepada sang putri agar tidak menderita penyakit seperti yang diidapnya.
Ia bahkan meminta Sienna untuk mengekspresikan apapun yang tengah dirasakan kepadanya.
"Sienna feeling is healing, kamu sama ibu dan ibu request kamu kalau nangis jangan ditahan," pinta Marshanda.
Mantan istri Ben Kasyafani itu mengungkapkan kekhawatirannya jika sang putri memiliki tanda-tanda atau kecenderungan seperti apa yang dialaminya dulu, dilansir dari Grid.id.
"Kalau menurut penelitian, bipolar merupakan penyakit genetik, jadi aku pengen jangan sampailah kejadian ke Sienna," ungkapnya.
Mengetahui tanda-tanda yang sempat dirasakan Marshanda sebelum menderita bipolar, kini ia meminta Sienna untuk tidak memendam trauma atau kesedihan apapun.
Lalu, benarkah penyakit bipolar merupakan penyakit genetik?
Banyak penelitian tentang pasien bipolar dan kerabat mereka menunjukkan bahwa gangguan bipolar kadang terjadi pada keluarga.
Melansir dari WebMD, sejumlah penelitian telah menemukan bahwa orang dengan bipolar sering memiliki setidaknya satu kerabat dekat yang mengalami depresi atau gangguan bipolar.
Anak-anak yang memiliki satu orang tua dengan gangguan bipolar memiliki peluang 10% -25% untuk mengembangkan gangguan itu sendiri, sedangkan anak-anak dengan dua orang tua dengan kelainan tersebut memiliki peluang 10% -50%.
Jika saudara kembar non-identik memiliki kelainan, kemungkinan saudara lain akan memilikinya sekitar 10% -25%.
Studi di Universitas Stanford yang menyelidiki hubungan genetik gangguan bipolar menemukan bahwa anak-anak dengan satu orang tua biologis dengan gangguan bipolar I atau bipolar II memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami gangguan bipolar.
Baca Juga: Sering Mimpi Buruk? Peneliti: Orang yang Sering Mimpi Buruk Lebih Mampu Menghadapi Stres
Dalam studi ini, para peneliti melaporkan bahwa 51% dari keturunan bipolar memiliki gangguan kejiwaan, paling umum depresi berat, distrofi (tingkat rendah, depresi kronis), gangguan bipolar, atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Penting untuk dicatat bahwa gangguan bipolar dapat menunjukkan dirinya dalam bentuk yang berbeda pada individu dalam keluarga yang sama.
Para ilmuwan percaya bahwa gangguan bipolar tidak mungkin hanya disebabkan oleh satu gen tunggal.
Namun lebih mungkin beberapa gen yang masing-masing hanya berkontribusi sedikit terhadap kerentanan, yang disertai dengan faktor lingkungan lain seperti stres, kebiasaan gaya hidup, dan tidur.
Para ilmuwan sedang bekerja untuk mengidentifikasi gen-gen ini dengan harapan bahwa ini akan membantu dokter untuk mendiagnosis dan mengobati gangguan bipolar dengan lebih baik. (*)
(Deva Norita Putri)
Source | : | WebMD,Grid.ID |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar