GridHEALTH.id - Nyaris 90% tubuh kita dipenuhi air, tak heran bila air menjadi kebutuhan utama kita.
Baca Juga: Aturan Minum di Saat Puasa Agar Tak Dehidrasi
Rasa haus menjadi pertanda bahwa kita sudah kembali membutuhkan air. Namun sayangnya, kadang kita justru mengonsumsi minuman kalengan untuk menghilangkan haus.
Namun hal itu belum tentu sehat. Kita wajib mengonsumsi air putih, karena banyak mengandung banyak khasiat untuk tubuh. Berikut fakta seputar dehidrasi dilansir Mind Body Green.
1. Haus bikin nyeri
Gejala yang ditimbulkan saat dehidrasi tidak hanya bagian mulut yang tampak kering. Tapi juga nyeri sendi kronis, sakit kepala serta gangguan lambung.
2. Gampang lelah
Studi yang dilakukan oleh Loughborough University menemukan penurunan kadar air dalam tubuh sebanyak 5% dapat menyebabkan kehilangan 25-30% energi. Bahkan jika kekurangan air 3% saja bisa membuat pikiran kabur dan metabolisme lebih lambat.
Baca Juga: Tragis, Seorang Bayi di Kedoya Tewas Tersedak Pisang Akibat Ulah Ibunya
Studi lain yang dilakukan oleh University of Human Laboratorium Connecticut menemukan kehilangan air 1,5% menyebabkan penurunan fungsi kognitif, sakit kepala dan kelelahan pada 25 wanita dan 26 pria.
3. Alergi dan asma berkaitan dengan dehidrasi
Salah satu penyebab asma adalah kekurangan air dalam tubuh. Dehidrasi kronis bisa menyebabkan peradangan dan penyempitan bronkus.
Sementara itu, air dapat menyembuhkan alergi, sebab air dapat membersihkan racun dan berfungsi dengan baik.
Lantas, berapa banyak jumlah air yang dibutuhkan? Jumlah air yang dibutuhkan tiap orang tidak sama.
Hal tersebut tergantung dari beberapa faktor seperti iklim, tingkat aktivitas, usia, tingkat stres dan pola makan.
Namun setidaknya minumlah air minimal dua liter sehari untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Baca Juga: Didiagnosis Sembelit, Bocah Ini Meregang Nyawa Akibat Penyakit Lain
Jangan abaikan rasa haus dalam tubuh. Rajinlah minum air meski tubuh belum merasa haus. (*)
Source | : | Mind Body Green |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar