GridHEALTH.id - Keputihan meski hal yang normal nyatanya sering membuat kebanyakan wanita tidak nyaman.
Sehingga tak jarang bayak dari mereka yang mencari tahu cara cepat untuk mengusir keputihan ini.
Namun sebelum menggunakan berbagai obat, baik itu yang alami dan yang bukan sebaiknya wanita mengetahui dulu jenis keputihan yang dialaminya.
Pasalnya untuk menghilangkan keputihan sebenarnya tidak bisa dilakukan dengan sembarang obat.
Baca Juga: Sering Keputihan Saat Hamil? Yuk Kenali Dampaknya Bagi Kesehatan
Seperti diketahui keputihan itu terbagi menjadi dua yakni ada keputihan bersifat fisiologis (normal), dan patologis (tidak normal).
Keputihan yang normal terlihat bening, putih agak keruh, atau kekuningan ketika sudah mengering di pakaian dalam.
Kadang-kadang juga mengandung bercak-bercak putih yang encer dan berserabut. Saat lain bisa lengket, kental, atau elastis.
Sedangkan, pada keputihan tidak normal terdapat perubahan warna.
Perubahan warna dan jumlah cairan bisa merupakan tanda terjadinya infeksi pada organ intim wanita.
Gejala-gejala infeksi organ intim wanita antara lain perubahan aroma, warna (menjadi kehijauan atau abu-abu), tekstur (berbusa atau tampak seperti keju cottage), gatal, rasa panas saat berkemih atau meninggalkan bercak-bercak kemerahan.
Selain itu, volume keputihan yang tidak normal juga meningkat.
Jika telah mengalami tanda infeksi organ intim wanita ini, sebaiknya para kaum hawa segera berkonsultasi ke dokter.
Nah, berbicara mengenai keputihan fisologis, ternyata kita bisa mengobatinya dengan bahan alami.
Dilansir laman Mayo Clinic, penyebab keputihan menjadi berbau dan berwarna yaitu:
- Bacterial vaginosis (mundulnya bakteri karena ketidakseimbangan pertumbuhan bakteri anaerob dalam vagina).
- Diabetes.
- Pil KB.
- Kanker serviks.
- Gonorrhea (siphilis atau raja singa).
Baca Juga: Vidi Aldiano Melalui Video 2 menit 14 detik Umumkan Idap Kanker Ginjal, Ini Gejala dan Penyebabnya
- Trikomoniasis (infeksi parasit biasanya tertular dan disebabkan oleh hubungan seks tanpa kondom).
- Atrofi vagina (penipisan dan pengeringan dinding vagina selama menopause).
- Vaginitis (iritasi di dalam atau di sekitar vagina).
"Keputihan itu biasanya disebabkan karena jamur. Tapi jika hanya mengalami infeksi jamur sekali atau dua kali dalam setahun, sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir," ungkap dr. H. Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS.
Baca Juga: Pengobatan Jerawat Menggunakan Bahan Alami Ini Justru Buat Kulit Rusak
Dokter Boyke mengungkapkan jika memiliki masalah keputihan yang berkepanjangan dan tidak normal, biasanya dokter akan memeriksanya terlebih dahulu, apakah ada infeksi jamur atau bakteri.
"Kalau untuk keputihan bisanya kita ambil cairannya, lalu dipriksa jamurnya, kalau karena jamur kita kasih obat anti jamur.
Tapi kalau ada kelainan karena bakteri ya kita kasih obat anti bakteri," sambung dokter kondang ini.
Baca Juga: Tiba-tiba Sulit Menelan Makanan Jadi Tanda Gejala Stroke yang Harus Diwaspadai
Selain itu, dokter Boyke juga menyarankan bisa dengan daun sirih.
"Untuk mereka yang jauh dan sulit mendapat bantuan dokter saya suruh ambil daun sirih 7 lembar dengan satu gelas air, kemudian di rebus hingga setengah gelas, kemudian dibasuhkan pada area Miss V. Cairan ini paling tidak untuk antiseptiknya, biasanya dia juga akan mati," tutup dokter Boyke. (*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Mayo Clinic,nakita |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar