Melansir laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, menurut dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A, metode Baby-Lead Weaning masih diperdebatkan sebagai metode pemberian MPASI pertama.
Sebab menurut banyak ahli metode Baby-Lead Weaning berisiko membuat bayi mengalami kekurangan nutrisi, karena bayi yang menentukan jenis makanan yang dihabiskan dan berapa banyak.
Baca Juga: Berita Kesehatan MPASI: Begini Ukuran Makan dalam Seporsi Menu MPASI Anak, Jangan Sampai Salah Ya!
Hal ini disebabkan oleh apa yang dipilih bayi kerap kali tidak dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, serta zat gizi mikro terutama zat besi.
Ada juga ahli yang tidak setuju dengan metode pemberian makan terbaru ini.
Alasannya, metode Baby-Lead Weaning berisiko membuat bayi tersedak.
Dua studi kecil oleh Cameron (2013) dan Morrison (2016), mengindikasikan adanya risiko tersedak lebih tinggi pada bayi yang mendapat Baby-Led Weaning.
Selanjutnya, studi BLISS (Baby-Led Introduction to SolidS, 2017) mencoba mengurangi risiko tersedak pada metode Baby-Lead Weaning dengan melakukan modifikasi.
Yaitu dengan tetap mengikuti aturan umum pemberian makan, seperti:
Source | : | IDAI |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar