Infeksi cacing pipih ini tidak menyebabkan gejala selama infeksi awal. Kebanyakan orang yang terkena paragonimiasis tidak pernah mengalami gejala apa pun.
Ketika gejalanya terjadi, gejala-gejala itu dihasilkan dari lokasi dan aktivitas cacing dalam tubuh, yang berubah seiring waktu.
Pada bulan pertama atau lebih setelah seseorang terinfeksi, cacing paragonimiasis menyebar melalui perut, kadang-kadang menyebabkan gejala seperti demam, lemas, diare, sakit perut, dan gatal-gatal.
Cacing kemudian berpindah dari perut ke dada. Di sana cacing-cacing itu dapat menyebabkan gejala pernapasan seperti batuk, sesak napas, dan nyeri dada.
Tanpa perawatan, infeksi cacing pipih ini bisa menjadi penyakit kronis, bahkan bisa berlanjut selama beberapa dekade.
Gejala paragonimiasis jangka panjang yang paling umum adalah batuk berdarah.
Artikel selengkapnya, KLIK DI SINI
Tak kalah pentingnya, MPASI bayi alias makan pertama si kecil.
Masa makan MPASI ini memang menjadi salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu karena ibu biasanya sudah mempersiapkan menu makanannya.
Namuan tahukah, menurut seorang dokter spesialis anak senior, dr. Purnamawati, SpA(K), MMpaed berpendapat bahwa kita tidak boleh membedakan menu makan kita dengan menu MPASI sang anak.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar