Dia menambahkan, “Obat pintar ini merupakan kombinasi antibodi dan zat sitotosik yang disebut ADC.”
ADC ini mengandung dua komponen yaitu antibodi monoclonal anti-CD30 yang dinamakan Brentuximab dan monomethyl auristatin E (MMAE) yang merupakan agen anti-neoplastik sintetik dan dinamakan Vedotin sehingga obat pintar ini diberi nama Brentuximab Vedotin.
“BV bekerja dengan cara berikatan dengan CD30 di permukaan sel Limfoma Hodgkin untuk selanjutnya masuk ke dalam sel dan melakukan penghentian siklus kehidupan sel sehingga terjadi apoptosis sel (kematian sel),” lanjutnya.
“Dengan demikian, obat pintar ini bekerja dengan mengenali dan menghancurkan hanya sel Limfoma Hodgkin dan tidak menghancurkan sel lain sehingga efek samping yang ditimbulkannya relatif lebih ringan dibandingkan kemoterapi pada umumnya.”
Intan Khasanah sebagai seorang survivor Kanker Limfoma Hodgkin dalam acara seminar tersebut, menceritakan pengalamannya dalam melawan Kanker Lomfoma Hodgkin.
“Perjalanan penyakit saya berawal tahun 2013, bermula dari sakit demam tinggi dan muncul benjolan kecil di leher awalnya mengira hanya sakit TBC sehingga kondisi saya semakin memburuk.”
Source | : | Pers Rilis |
Penulis | : | Deva Norita Putri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar