Intan melanjutkan, “Benjolan di leher membesar dan sesak di dada, terasa lemas, dan kelelahan ekstrim. Setelah dilakukan pengangkatan benjolan di leher, diagnosa saya akhirnya ditegakkan bahwa saya terkena Kanker Limfoma Hodgkin stadium 4.”
Setelah diagnosa ditegakkan, Intan menjalani beberapa pengobatan medis, yang hingga tahun 2019 sebanyak 26 kali kemoterapi, yaitu 6 kali regimen kemoterapi ABVD kemudian diulang kembali karena hasilnya belum maksimal, setelah itu mendapatkan 1 kali regimen kemoterapi DHAP, radiasi dan operasi.
Baca Juga: Aktor FTV Ranza Ferdian Meninggal Dunia Akibat Penyakit di Kelenjar Getah Bening
“Kemudian penyakit masih kambuh, sehingga dilakukan pemeriksaan CD30, hasilnya Limfoma Hodgkin saya CD30 positif sehingga bisa diberikan targeted theraphy terkini Brentuximab Vedotin (BV),” ujar Intan.
Intan menerangkan, sekarang dia sudah dinyatakan remisi total setelah 9 kali berobat dengan BV. Efek yang dia rasakan juga lebih sedikit dibandingkan dengan obat kemoterapi sebelumnya.
Intan berpesan kepada para pejuang kanker, jika memang diagnosa sudah ditegakkan, jalani saja pengobatannya sembari tetap melakukan aktivitas seperti biasa sesuai kemampuan, karena kanker bukanlah akhir dunia.
“Justru kanker adalah tanda bahwa kamu spesial dan kuat untuk mampu melawan dan menaklukkannya,” tambahnya.(*)
#berantasstunting
Source | : | Pers Rilis |
Penulis | : | Deva Norita Putri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar