GridHEALTH.id - Dikenal menyehatkan, siapa sangka jahe ternyata tak bisa dikonsumsi sembarang orang.
Meski kita ketahui kandungan antioksidan di dalam jahe membuatnya dapat diandalkan melawan berbagai macam jenis racun dalam tubuh.
Tapi, nyatanya ada beberapa kondisi seseorang yang tidak disarankan untuk mengonsumsi jahe.
Hal ini tentu penting untuk diperhatikan bagi mereka yang termasuk ke dalam orang yang tidak diperbolehkan mengonsumsi jahe ini.
Berikut ulasan empat kondisi seseorang tersebut.
Baca Juga: Sering Ganggu Aktivitas, Ini Cara Manfaatkan Jahe Atasi Batuk Berdahak
1. Orang dengan kelainan darah
Jahe meningkatkan aliran darah dan merangsang sirkulasi darah dan sangat penting bagi orang yang menderita diabetes, obesitas, penyakit Raynaud atau penyakit arteri perifer, tetapi bisa sangat berbahaya bagi orang yang menderita hemofilia.
Hemofilia adalah kelainan genetik di mana kemampuan darah untuk bekuan berkurang, yang berarti bahwa penderita dari kondisi ini bisa berdarah sampai mati bahkan karena cedera ringan.
Jadi, orang-orang yang memiliki kondisi ini harus menghindari jahe, karena dapat memperparah kasus perdarahan mematikan.
Baca Juga: Kaleidoskop Kesehatan 2019: 6 Khasiat Tersembunyi Jahe yang Terungkap di Tahun Ini
Baca Juga: Adu Khasiat Kesehatan Kopi Vs Jahe, Minuman yang Paling Banyak Penikmatnya
2. Orang-orang yang mengonsumsi jenis obat tertentu
Jika kita tengah menggunakan obat untuk tekanan darah tinggi atau diabetes, sebaiknya hindari konsumsi jahe.
Seperti antikoagulan, beta-blocker atau obat insulin bisa sangat berbahaya bila dicampur dengan jahe.
Baca Juga: 5 Makanan Sehat untuk Tekanan Darah Tinggi, Kacang hingga Susu
Alasan utama untuk bahaya ini adalah bahwa jahe dapat menurunkan tekanan darah dan menstimulasi penipisan darah yang dapat menyebabkan berkurangnya efek dari obat.
3. Ibu hamil
Jahe ternyata bisa memicu kontraksi dan persalinan prematur.
Ibu hamil tidak diperbolehkan mengonsumsi jahe terutama jika sudah masuk di trimester akhir kehamilan.
Selain itu, jahe juga mencegah penyerapan vitamin yang larut dalam lemak dan zat besi.
Meski berbahaya, akar jahe dipercaya dapat mencegah mual di pagi hari saat kehamilan atau morning sickness.
Ada baiknya ibu hamil berkonsultasi dulu dengan dokter perihal boleh tidaknya mengonsumsi jahe.
4. Orang dengan tubuh kurus
Khusus untuk orang yang bertubuh kurus alias kekurangan berat badan, juga sebaiknya hindari konsumsi jahe.
Sebab jahe dapat meningkatkan pH lambung dan menstimulasi enzim pencernaan.
Baca Juga: Bau Napas Tidak Sedap Bikin Minder, Hilangkan Secepat Kilat dengan 8 Cara Berikut Ini
Jahe akan memicu pembakaran lemak dan mengurangi napsu makan.
Jadi bagi mereka yang memiliki indeks massa tubuh rendah (BMI), sebaiknya hindari mengonsumsi jahe.
Selain dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti rambut rontok, juga gangguan menstruasi dan banyak lagi.
Baca Juga: Pria Impoten di Asia Paling Tinggi, Gejalanya Bisa Dideteksi dari Kaki
Nah itulah empat kondisi seseorang yang disarankan untuk tidak mengonsumsi jahe.
Jika kita termasuk salah satu dari empat kelompok tersebut segera hindari menggunakan jahe.
Ganti dengan cabai rawit, paprika manis atau paprika merah sebagai pilihan lain.
Menurut Milka Raicevic, ahli gizi terkenal di dunia, cabe memiliki efek yang sama seperti jahe dan dapat digunakan sebagai penggantinya.(*)
#berantasstunting
Source | : | Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar