Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa hukuman fisik, termasuk menampar dan cara-cara lain menyebabkan rasa sakit, dapat menyebabkan peningkatan agresi, perilaku antisosial, cedera fisik dan masalah kesehatan mental pada anak-anak.
“Hukuman fisik dapat bekerja sesaat untuk menghentikan perilaku bermasalah karena anak-anak takut dipukul, tetapi itu tidak bekerja dalam jangka panjang dan dapat membuat anak lebih agresif,” kata Sandra Graham-Bermann, PhD, seorang profesor psikologi dan peneliti utama untuk Laboratorium Kekerasan dan Trauma Anak di University of Michigan.
Baca Juga: Benarkah Orang Kurus Bebas Sakit Punggung? Ketahui 5 Mitos yang Sering Beredar
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Child Abuse and Ablect mengungkap siklus kekerasan antargenerasi di rumah-rumah di mana hukuman fisik digunakan.
Para peneliti mewawancarai orang tua dan anak-anak usia 3 hingga 7 tahun dari lebih dari 100 keluarga.
Baca Juga: Tak Cukup Satu atau Dua Anak, Baim Wong Akui Ingin Punya Lima Momongan
Anak-anak yang dihukum secara fisik lebih cenderung mendukung memukul sebagai cara menyelesaikan konflik mereka dengan teman sebaya dan saudara kandung.
Source | : | Kompas.com,Npr.org,apa.org |
Penulis | : | Deva Norita Putri |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar