GridHEALTH.id - Siapa yang masih menerapkan cara menyuapi menu MPASI anak dengan membawanya jalan-ajalan atau digendong?
Cara tersebut memang masih lazim kita temui di beberapa daerah di Tanah Air.
Baca Juga: Studi: Makan Pisang Sejak MPASI Sampai 2 Tahun Mampu Turunkan Risiko Leukemia Pada Anak
Sebagian orangtua masih beranggapan jika menguapi MPASI anak dengan membawanya berkeliling tempat tinggal dapat merangsang perilaku sosial anak dengan lingkungan sekitar.
Bahkan masih saja ada orangtua yang menerapkan untuk menggendong anaknya agar makanan tersebut cepat habis.
Namun tahukah, cara tersebut rupanya merupakan sebuah kesalahan besar.
Baca Juga: Sering Anut Pola Hidup Unik, Anak Andien Aisyah Malah Suka Makanan Aneh Tak Seperti Anak Seumurannya
Melansir laman Cleveland Clinic, menyuapi anak dengan cara menggendong dapat membuat anak tersedak.
Selain itu, mengajak anak jalan-jalan malah daat membuat anak kurang dapat bertanggung jawab dengan apa yang sedang dikerjakannya.
Anak bisa teralihkan fokusnya saat sedang makan dengan hal-hal di sekitarnya yang lebih menarik perhatian.
Beberapa ahli menyarankan agar anak tetap makan dalam posisi makan layaknya orang dewasa, yaitu duduk.
Adapun beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu:
1. Posisikan anak dalam keadaan tegak, sekitar 90 derajat untuk mengurangi risiko tersedak, dan anak lebih mudah melumatkan dan menelan makanan.
2. Perlihatkan menu makan sang anak di hadapannya, ha ini berguna agar anak mengenali bentuk dan jenis makanan yang dikonsumsinya.
3. Ajak anak berbicara, biasakan memulai makan dengan membaca doa atau menjelaskan menu MPASI-nya.
Baca Juga: Medina Zein Diamankan karena Ibra Azhari, Polisi Malah Temukan Hal Lain, Positif Narkoba?
4. Jangan paksakan anak jika Ia merasa kenyang atau berhenti makan.
Hal ini bukan hanya bermanfaat bagi pertumbuhan anak, melainkan dapat meningkatkan kelekatan atau bonding anak dan orangtua.
Mulai sekarang, yuk kurangi menggendong anak atau membawa pergi jalan-jalan selagi anak makan menu MPASI. (*)
#berantasstunting
Source | : | Cleveland Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar