GridHEALTH.id - Dalam memberantas stunting, makanan yang bersumber dari hewani ternyata punya peranan yang sangat penting dan efektif.
Makanan hewani yang dimaksud diantaranya seperti daging sapi, ayam, ikan, susu, telur, dan bahan makanan lainnya yang berasal dari hewan.
Makanan hewani tersebut memang kaya akan protein, asam lemak esensial, dan beragam mikronutrien yang dapat berguna untuk tumbuh kembang anak dan berguna untuk mencegah stunting.
Terkait makan hewani yang efektif mencegah stunting ini dibuktikan sebuah makalah yang diterbitkan dalam The American Journal of Agricultural Economics seperti dilansir dari WebMD.
Dimana temuan tersebut diperoleh dengan mempelajari tentang faktor-faktor penentu pada pertumbuhan 130.000 anak yang berasal dari 49 negara.
Hasilnya ditemukan, bahwa anak-anak yang mengonsumsi 2 jenis ataupun lebih makanan hewani setiap hari, memiliki risiko 6% lebih rendah mengalami pertumbuhan yang terhambat, yang juga bisa berguna mencegah stunting pada anak.
Salah satu makanan hewani yang berperan penting pada pertumbuhan anak adalah susu dan ASI.
Sehingga semakin anak rutin meminum susu, semakin kecil pula risiko terhambatnya pertumbuhan fisik dan otak anak.
Tak hanya susu, daging dan ikan segar pun sangat baik dikonsumsi oleh anak. Apalagi, ikan terkenal dengan kandungan proteinnya yang dapat meningkatkan kecerdasan otak anak.
Terlepas dari itu, stunting memang masalah gizi buruk yang tidak bisa dianggap sepele.
Pasalnya dampak dari masalah stunting bisa menjalar ke berbagai sektor terutama pada proporsi kualitas sumber daya manusia yang akan dihasilkan suatu bangsa nantinya, tak terkecuali negara Indonesia.
Baca Juga: Bukan Berenang, Ternyata 2 Faktor Ini yang Mampu Menambah Tinggi Badan Anak Efektif
Perlu diketahui stunting merupakan kondisi dimana tinggi badan anak lebih pendek, daripada tinggi badan normal anak-anak seusianya.
Penyebab hal ini sangat berkaitan erat dengan masalah gizi buruk yang terjadi pada anak atau bayi baru lahir.
Itulah mengapa pemerintah sering mengkampanyekan melalui Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) agar orangtua selalu memperhatikan asupan gizi seimbang anak semenjak dari kecil.
Sebab stunting pada anak ternyata sulit diatasi setelah anak memasuki usia 2 tahun, dan hal ini akan berdampak buruk pada kesehatan si Kecil nantinya.
Selain itu anak yang mengalami stunting juga akan mengalami berbagai masalah kesehatan baik mental maupun fisik, yang tentunya berlaku seumur hidup dan tak dapat dipulihkan.
Baca Juga: Seorang Anak Temukan Ibunya Tewas Mengambang Saat Banjir Melanda Jakarta
Dampak jangka pendek dari stunting, yaitu bisa menyebabkan anak lebih rentan mengalami diare, yang bahkan dapat menyebabkan kematian.
Sedangkan dampak jangka panjang stunting adalah perkembangan otak anak akan terhambat yang menyebabkan anak mengalami gangguan kognitif seumur hidup yang tak bisa disembuhkan.
Meskipun makanan bersumber hewani bisa berguna mencegah anak dari gizi buruk, bukan berarti anak harus memakannya terus menerus.
Baca Juga: Yang Harus Orang Tua Lakukan untuk Cegah Serangan Asma Anak
Akan tetapi kembali lagi pada prinsip pada gizi seimbang yakni anak harus makan makanan yang tentunya bergizi seimbang.
Jauh lebih baik jika makanan makann hewani ini diimbangi dengan makanan nabati, yang bisa bersumber dari sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, dan lainnya. (*)
#berantasstunting
Source | : | Mayo Clinic,eatright.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar