GridHEALTH.id - Siapa sangka selain bisa menjadi tanda kondisi kesehatan seseorang, bentuk kaki juga bisa menjadi mendeteksi garis keturunan kita.
Ya terkait kondisi kesehatan seseorang yang ditandai dari bentuk kaki memang pernah diungkap beberapa penelitian.
Mulai dari tanda kondisi kesehatan yang positif sampai menandakan risiko terkena penyakit kronis.
Baca Juga: Pria Impoten di Asia Paling Tinggi, Gejalanya Bisa Dideteksi dari Kaki
Terkait hubungan bentuk kaki yang bisa menandakan suku atau keturunan seseorang sempat menjadi perbicangan di Instagram.
Sebuah akun Instagram bernama @historiadotid sempat mengunggah infografis mengenai hubungan bentuk jari kaki dengan garis keturunan seseorang.
Berikut unggahannya:
Meski ada penelitian lain yang mengungkapkan karakteristik suku / keluarga endemik, seperti kurangnya sidik jari (adermatoglyphia).
Baca Juga: Berantas Stunting: Mengonsumsi 2 Jenis Makanan Hewani Setiap Hari Efektif Cegah Stunting
Kita harus mempertimbangkan asal campuran, karena hampir semua ras telah bercampur selama 500 tahun terakhir.
Sehingga sangat sedikit dan jarang garis keturunan yang dianggap "murni".
Sedangkan mengenai kondisi kesehatan yang bisa tercermin dari jari kaki, beberapa penelitian sempat mengungkapnya.
1. Kaki panjang
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal Evolution and Human Behavior pada tahun 2008 menyatakan bahwa kaki panjang merupakan indikator yang baik akan nutrisi dan kesuburan yang positif.
Yang artinya orang yang memiliki kaki panjang memiliki tingkat kesuburan yang baik.
2. Kaki pendek dan tubuh atas lebih tinggi
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Epidemiology & Community Health pada 2001 menemukan bahwa setiap setengah inci kaki lebih pendek, berarti memiliki risiko 10 % lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner.
Baca Juga: 10 Tanda Wanita Sedang Hamil Muda, Mulai dari Sembelit hingga Kram Perut
Temuan ini juga menunjukkan bahwa panjang kaki adalah komponen tinggi yang terkait dengan resistensi insulin dan risiko penyakit jantung koroner.
Pengaruh gizi pada masa anak-anak berpengaruh sangat penting, karena faktor-faktor yang mempengaruhi panjang kaki di masa dewasa meliputi gizi dan pengaruh genetik.
Temuan ini mendukung literatur medis lain yang telah menemukan korelasi antara tinggi seseorang dengan risiko penyakit jantung koroner.
3. Kaki kekar atau telapak kaki tebal
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care pada 2003 menunjukan kaki pendek berkorelasi positif dengan kemungkinan terkena diabetes.
Baca Juga: Medina Zein Terbukti Pakai Ekstasi dan Sabu, Begini Kondisi Sang Anak Tanpa ASI
Selain itu orang yang memiliki kaki kekar atau telapak kaki tebal juga kemungkinan berisiko terkena penyakit hati.
Dimana mereka cenderung memiliki tingkat enzim alanine aminotransferase (ALT), gamma-glutamyltransferase (GGT), transaminase aspartat (AST), dan alkali fosfatase (ALP) yang tinggi.
Diketahui keempat enzim ini sangat berhubungan dengan penyakit hati.
4. Ukuran paha sedang
Kesimpulan sebuah studi yang diterbitkan dalam British Medical Journal tahun 2009 menemukakan bahwa lingkar paha sekitar 24,4 inci (tak besar dan tak kurus) adalah yang paling berisiko terhadap kematian dini atau penyakit jantung pada pria dan wanita.
Hal ini dipengaruhi bahwa paha terdiri dari otot-otot yang memiliki efek positif pada pengaturan insulin dan peradangan.
5. Kaki sering nyeri
Menurut American Heart Association, sakit kaki yang tidak hilang pasca latihan bisa menunjukkan penyakit arteri perifer (PAD) yang parah.
Baca Juga: Benarkah Pemakaian Deodoran Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Payudara?
Kondisi ini terjadi pada arteri yang membawa darah ke lengan dan kaki. Faktor risiko untuk PAD antara lain merokok, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Itulah penjelasan mengenai bentuk kaki yang disebut bisa menjadi tanda kondisi kesehatan seseorang.(*)
#berantasstunting
Source | : | Medical Daily,Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar