GridHEALTH.id - Virus corona (Covid-19) merupakan virus jenis baru yang secara klinis masih terus mengalami perkembangan.
Meski virus ini menyerang sistem pernapasan, akan tetapi gejala yang dialami setiap pasien bisa berbeda-beda.
Mulai dari demam, sakit tenggorokan, sesak napas, diare, hingga tanpa gejala sama sekali.
Baca Juga: Masalah Baru Indonesia, Limbah Medis Semakin Memprihatinkan, Stop Masker Sekali Pakai
Pasien yang tidak mengalami gejala sama sekali diketahui sering kita sebut sebagai orang tanpa gejala alias OTG.
Berbicara mengenai OTG, sebenarnya pasien inilah yang paling membahayakan, karena dirinya pasti tidak akan menyadari bahwa ia bisa menularkan virusnya ke orang lain.
Disisi lain, kondisi ini tentu mengundang masyarakat awam untuk bertanya kenapa pasien Covid-19 ada yang bergejala berat, dan ada yang tidak bergejala sama sekali?
Baca Juga: Tambah Imunitas di Masa Pandemi, Siapkan Campuran Susu dan Kunyit
Menanggapi hal tersebut, dr. Heri Munajib dari Medical Cyber Troops IDI Jatim pun memberikan penjelasannya mengenai masalah berat atau tidaknya gejala yang dialami pasien Covid-19 ini.
Menurut Heri, berat atau tidaknya gejala Covid-19 yang dialami seorang pasien tergantung viral load (beban virus) yang masuk.
Viral load diketahui merupakan jumlah kuantitatif virus yang masuk ke dalam tubuh.
"Semakin banyak virus yang masuk ke tubuh kita, maka respon tubuh (gejala) itu juga akan jauh lebih hebat," ungkap Heri saat menjadi pembicara di acara Webinar Jumat Malam bertajuk Menangani Misinformasi di Masa Pandemi, Jumat (17/7/2020).
Baca Juga: Aneka Herbal Penangkal Virus Corona yang Cocok Dikonsumsi Saat Pandemi
Lebih lanjut, Heri menjelaskan ada dua kemungkinan kenapa seorang pasien Covid-19 bisa tidak bergejala sama sekali.
Pertama, pasien tersebut kemungkinan sistem imunnya sedang baik.
Kedua, viral load atau jumlah virus corona yang masuk kedalam tubuhnya tidak terlalu banyak atau sedikit.
Karenanya meski tidak menunjukan gejala sama sekali pasien OTG tetap wajib melakukan karantina atau isolasi mandiri hingga dinyatakan terbebas dari virus corona.
Diketahui menurut rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pasien bisa dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona jika hasil dua kali tes Swab menunjukan hasil negatif.(*)
Baca Juga: Ahli Epidemiologi Oxford: Virus Corona Akan Berakhir Seperti Virus Infleuenza
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar