Henky menyebutkan kalau dirinya harus menjalani terapi magnet sebanyak dua kali sehari selama masing-masing satu jam.
Baca Juga: Berantas Stunting: Indonesia Masih Darurat Stunting, Tapi Masih Sering Buang-buang Makanan
Melansir dari Daily Mail, rupanya pengobatan kanker dengan cara terapi magnet sudah cukup dikenal.
Dikembangkan oleh ilmuwan Korea Selatan, terapi magnet disebut-sebut bisa menghancurkan sel-sel kanker dalam tubuh.
Tak cuma itu, terapi magnet juga dikatakan bisa menonaktifkan tumor dan mematikan sel-sel yang terinfeksi.
Terapi magnet ini bekerja dengan menggunakan partikel nano besi yang menguatkan imun tubuh.
Protein yang dihasilkan oleh imun tersebut akan bekerja untuk mendeteksi zat berbahaya dalam tubuh.
Baca Juga: Bayi 2 Bulan Nyaris Meregang Nyawa Setelah Minum Susu Dicampur Alkohol yang Diberikan Orangtuanya
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar