Menurut penemuan yang dipublikasikan melalui European Journal of Preventive Cardiology itu, atrial fibrilasi menyebabkan denyut jantung yang lebih cepat yang tidak menentu dan bisa menyebabkan stroke, penggumpalan darah, dan komplikasi lainnya yang bisa berujung kematian.
Baca Juga: Hari Gizi Nasional; Produksi ASI Sedikit, Ashanty Akui Ingin Bunuh Diri
Penulis studi, Parveen K. Garg dari University of Southern California di Los Angeles melalui siaran persnya menjelaskan, kelelahan vital atau sindrom burnout biasanya disebabkan oleh stres kronik atau berat di tempat kerja atau rumah.
Parahnya, gejala kelelahan atau burnout ini terkadang tidak terdeteksi sehingga akhirnya bisa berakibat fatal sampai kematian.
Hal ini didukung oleh laporan dari NCBI, kelelahan berlebihan bisa menjadi sebab kematian mendadak yang dikaitkan dengan rasa tegang yang berkepanjangan selama bekerja atau penyakit jantung.
Baca Juga: Ini Bukti Buah Apel Bisa Turunkan Risiko Ibu Hamil Lahirkan Anak Alergi
Lalu, sebuah studi yang diterbitkan pada 2014 oleh jurnal Psychosomatic Medicine mengatakan mereka yang memiliki jenis pekerjaan tinggi memiliki peluang 45% lebih tinggi terkena diabetes dibandingkan mereka yang memiliki jenis pekerjaan yang rendah.(*)
#berantastunting
Source | : | nakita,ncbi,Tribunmedan |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar