Perlu diketahui, seorang yang tertular virus corona biasanya memiliki gejala yang mirip dengan penderita flu, seperti demam tinggi (lebih dari 38 °C), batuk, dan sesak napas, hingga mengembangkan penyakit pernapasan akut yang parah.
Sedangkan menurut laman Intermountain Healthcare, gejala virus corona pada anak-anak, yaitu:
Baca Juga: Syahnaz Sadiqah Stres hingga Tak Bisa Tidur Urus Anak Kembarnya, Ini Tips yang Bisa Dilakukan
- Mengi (suara mengi saat bernapas masuk atau keluar)
- Napas cepat (lebih dari 40 kali semenit) atau pernapasan sangat sulit (retraksi, atau menggunakan otot perut saat bernapas)
- Demam yang berlangsung lebih dari 3 hari atau demam lebih tinggi dari 38°C pada bayi 3 bulan atau lebih muda
- Kerewelan, pola makan yang buruk, rasa kantuk atau energi rendah pada bayi.
- Tanda-tanda infeksi telinga, seperti mengeluh tentang sakit telinga, menarik-narik atau menggosok telinga, dll
- Gejala atau gejala berat lainnya yang bertahan lebih dari 7 hari.
Sebuah studi di tahun 2019 yang diterbitkan dalam BMC Pediatrics mengatakan, bukan berarti obat penurun panas dapat mengobati penularan virus corona.
Melainkan, obat penurun panas ini dapat meredakan pilek dan hidung tersumbat, dan tidak meredakan bersin dan batuk.
Selain itu, obat penurun panas hanya membantu menurunkan risiko demam tinggi.
Terlepas dari itu, Sudartana mengucapkan bahwa RSUP Sanglah, Bali sudah siap jika ada rujukan pasien dengan dugaan virus corona.
Source | : | ncbi,Tribun-timur.com,Intermountainhealthcare |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar