6 Manfaat Tersenyum dan Tertawa bagi Kesehatan, Bisa Kurangi Stres

GridHEALTH.id – Secara tidak sadar kita akan tersenyum atau tertawa saat melihat, mendengar, atau membayangkan sesuatu yang menyenangkan atau lucu.

Tahukah jikatersenyum dan tertawa dapat memiliki efek positif pada kesejahteraan hidup?

Baca Juga: Agar Tidak Tertular Virus Corona, Perawat Wanita Ini Gunduli Rambutnya demi Memudahkan Pekerjaan

Akan tetapi, seiring bertambah dewasa, seseorang cenderung semakin bermasalah untuk tersenyum dan tertawa.

Buktinya orang dewasa lebih jarang tersenyum dan tertawa.

Padahal, penelitian telah menunjukkan bahwa ada sejumlah manfaat kesehatan dari tersenyum dan tertawa.

Ini mungkin menggambarkan kenapa bayi atau anak kecil begitu memesona.

Karena mereka murah senyum, juga mudah tertawa.

Baca Juga: Wuhan Belum Juga Usai, Provinsi Guangdong di China Tetiba Viral Karena Kesukaan Masyarakatnya Mengonsumsi Binatang Hidup

Melansir dari LifeHack, berikut ini 6 manfaat kesehatan tersenyum dan tertawa yang akan kita dapat tanpa sadar.

1. Terciptanya endorfin saat tersenyum

Ini dipicu oleh gerakan otot di wajah yang ditafsirkan oleh otak, yang akibatnya melepaskan zat kimia ini.

Endorfin adalah hormon yang membuat kita merasa bahagia, dan endorfin juga membantu menurunkan tingkat stres.

Baca Juga: Ingat Foto Viral Ini? Kasihan Nasib si Wanita yang Sedang Makan Kelelawar Tersebut Sekarang Ini

Memalsukan senyum atau tawa berfungsi juga sebagai hal yang nyata, otak tidak membedakan antara yang asli atau yang palsu karena otak menafsirkan posisi otot-otot wajah dengan cara yang sama.

Semakin kita menstimulasi otak untuk melepaskan zat kimia ini, semakin sering kita merasa lebih bahagia dan santai.

Baca Juga: Khawatir Virus Corona, Mahasis Indonesia di Kota Wuhan Dilarang Keluar Selain Keadaan Mendesak

2. Endorfin membuat kita merasa lebih bahagia dan mengurangi stres

Endorfin juga bertindak sebagai pembunuh rasa sakit pada tubuh.

Bagi penderita sakit kronis, tertawa dan tersenyum bisa sangat efektif dalam pengendalian rasa sakit, seperti halnya menertawakan rasa sakit ketika siku menabrak sesuatu atau jatuh.

3. Selagi pelepasan endorfin meningkat, hormon kortisol berkurang

Hormon kortisol dilepaskan saat kita merasa stres atau cemas dan berkontribusi terhadap perasaan tidak menyenangkan yang kita alami, dan dengan menurunkan hormon kortisol kita dapat mengurangi perasaan negatif tersebut.

4. Tertawa bisa menjadi cara yang efektif untuk melepaskan emosi

Tertawa dapat membantu melepaskan emosi, terutama emosi yang mungkin tertahan di dalam batin.

Baca Juga: Berhasil Turunkan Berat Badan hingga 110 Kg, Orangtua Arya Permana Sempat Rasakan Ada Ketakutan: Kematian

Setelah seseorang tertawa, segalanya terlihat sedikit lebih baik dan kehidupan dapat dilihat dari sudut pandang yang lebih positif.

Tersenyum dan tertawa juga memiliki keterlibatan sosial yang positif.

Baca Juga: Penularan Corona Virus Wuhan, Artis Lucky Hakim Beri Kesaksian Kebiasaan Orang China di Beijing Makan Hewan Liar Masih Hidup

5. Tersenyum membuat seseorang terlihat lebih mudah didekati

Interaksi dengan orang lain lebih mudah dan lebih menyenangkan ketika orang itu sering tersenyum dan tertawa.

Dan perilaku ini menular, membuat orang lain juga merasa lebih baik, dan membuat seseorang jadi lebih menarik. Akibatnya ini akan memiliki efek positif pada kesejahteraan hidup.

6. Ekspresi bahagia dan positif akan membantu dalam hidup

Pribadi yang sering tersenyum dan santai akan menunjukkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk mengatasi masalah dengan baik dalam situasi yang penuh tekanan.

Itulah 6 manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari tersenyum dan tertawa. Jadi, walau hidup terasa berat, jangan lupa untuk tetap tersenyum dan tertawa, ya!(*)

Baca Juga: Masih Santai Makan Terus Usai Bunuh dan Bakar Seorang Wanita, Pria Ini Rupanya Tak Terima Diejek Gendut

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Salam sehat. Di masyarakat, dikenal istilah ‘angin duduk’ yang bisa sebabkan hal fatal hingga kematian. Rupanya ‘angin duduk’ ini bukanlah sejenis masuk angin. Spesialis Jantung Rumah Sakit Evasari Awal Bros Jakarta, dr. Addiena Primawati, Sp.JP, menjelaskan jika ‘angin duduk’ adalah jenis penyakit jantung yang memiliki istilah ilmiah angina pektoris. Gejala angina pektoris seperti nyeri pada dada, yang terasa seolah ditekan, berat, dan tumpul. Rasa nyeri ini bisa menyebar hingga lengan kiri, leher, rahang, dan punggung. Gejala lainnya adalah sesak napas, lelah, serta nyeri seperti gejala penyakit asam lambung. Angina pektoris bisa menyebabkan serangan jantung jika tidak ditangani dengan tepat. Selengkapnya klik link di bio. #gridhealthid #seranganjantung #penyakitjantung #anginduduk #jantung #infokesehatan #heartattack #healthinfo #anginapektoris #angina #gridnetworkjuara

A post shared by GridHEALTH (@gridhealth_id) on Jan 28, 2020 at 3:02am PST

#berantasstunting

PROMOTED CONTENT