GridHEALTH.id - Salah satu cara yang sering dilakukan untuk mengobati demam adalah dengan mengonsumsi obat.
Ada banyak jenis obat demam yang tersebar dan biasa dikonsumsi saat sakit.
Namun obat yang sering diminum masyarakat diantaranya ada tiga jenis yakni paracetamol, ibuprofen, dan juga aspirin.
Sayangnya, tak sedikit juga masyarakat yang belum paham akan syarat dari minum ketiga jenis obat ini.
Baca Juga: Obat Demam Anak, Parasetamol atau Ibuprofen? Ini Penjelasan Ahli
Padahal salah-salah minum obat, justru demam yang dialami akan semakin parah.
Oleh karena itu, penting sekali bagi kita untuk mengetahui syarat dan ketentuan dalam mengonsumsi ketiga obat demam ini, baik itu paracetamol, ibuprofen maupun aspirin.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan syarat dan ketentuan dalam meminum obat demam, seperti yang dilansir dari laman IDI (Ikatan Dokter Indonesia) berikut ini.
1. Parasetamol
Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi demam ringan, mengobati rasa sakit ringan hingga sedang, mulai dari sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, nyeri sendi, dan nyeri yang dirasakan selama flu.
Paracetamol juga bisa digunakan untuk meredakan demam. Paracetamol dijual bebas, baik dalam bentuk tablet, sirup, atau lainnya di apotek terdekat.
Faktanya, kendati dijual bebas, parasetamol tidak bisa dikonsumsi sembarangan. Orang dengan gangguan fungsi hati akan sangat terpengaruh dengan efek samping parasetamol.
Untuk itu selalu membaca kemasan sebelum mengonsumsi obat. Kesalahan yang banyak terjadi, biasanya perusahaan farmasi telah mencantumkan efek sampingnya tapi masyarakat justru tidak memerhatikan hal tersebut.
Baca Juga: 4 Tips Memilih Popok Bayi Agar Terhindar Dari Bahaya Kesehatan
Biasanya, perusahaan farmasi telah menuliskan berbagai peringatan. Tak hanya itu, takaran dosis dan aturan penggunaan obat pun juga dicantumkan.
2. Ibuprofen
Ibuprofen merupakan obat penurun panas yang banyak digunakan oleh masyarakat luas. Obat ini memiliki fungsi untuk meredakan nyeri berbagai kondisi seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid, nyeri otot, mengatasi demam ringan dan meredakan nyeri ringan dan sakit akibat pilek atau flu.
Ibuprofen termasuk dalam golongan obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS).
Baca Juga: Berantas Stunting; Ini Suplemen dan Obat yang Harus Dihindari Selama Kehamilan
Sama seperti paracetamol, obat ini juga digunakan untuk meredakan nyeri dan demam.
Bedanya, ibuprofen juga bermanfaat untuk mengatasi peradangan. Obat ini dapat menghambat produksi zat pemicu peradangan di dalam tubuh.
Ibuprofen dapat digunakan oleh anak-anak dan orang dewasa.
Namun, ibu hamil tidak disarankan menggunakan ibuprofen karena berisiko menimbulkan cacat dan gangguan kesehatan pada janin. Begitu pula ibu menyusui.
Walau dalam jumlah yang kecil, obat ini dapat terserap ke dalam ASI, sehingga penggunaannya perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Baca Juga: Kandungan Oleocanthal Dalam Minyak Zaitun Dipercaya Ampuh Membunuh Sel Kanker Payudara
Penggunaan ibuprofen pada anak-anak juga memiliki batasan usia. Ibuprofen hanya boleh diberikan pada anak-anak dan bayi berusia di atas 6 bulan.
Pemberian ibuprofen pada anak yang berusia kurang dari itu harus di bawah pengawasan dokter.
Beberapa efek samping ibuprofen, antara lain gangguan pencernaan, ruam, nafsu makan berkurang, sakit kepala, gagal ginjal, dan alergi.
3. Aspirin
Obat ini memiliki efek antipiretik (memiliki fungsi untuk menurunkan suhu tubuh saat mengalami demam), efek anti-inflamasi (berfungsi meredakan peradangan), efek analgesik (pereda nyeri), dan efek antiplatelet (berfungsi untuk mencegah sel darah trombosit agar tidak menempel pada dinding pembuluh darah untuk menghambat pembekuan darah).
Penggunaan aspirin terhadap anak di bawah 12 tahun harus selalu melalui konsultasi dokter.
Penting untuk diperhatilkan, ketiga obat penurun panas diatas hanya dikonsumsi ketika suhu tubuh mencapai 38 derajat Celcius atau lebih.
Namun alangkah lebih baik mengonsumsi obat tersebut berdasarkan resep dokter.(*)
Baca Juga: 5 Penyebab Mata Lelah, Tak Bisa Hilang dengan Tidur Nyenyak
#berantasstunting
Source | : | IDAI |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar