Para psikolog meyakini bahwa amensia anak-anak adalah bagian normal dari perkembangan otak dan memori yang tidak sering diceritakan ulang lama kelamaan akan hilang.
Jika kita membicarakan tentang memori, biasanya kita merujuk pada kemampuan untuk mengingat pengalaman hidup.
Baca Juga: Sempat Cuci Darah, Ibu Gilang Ramadhan Meninggal Usai Selesaikan Pembangunan Masjid
Disebut juga dengan memori episodik, hal ini melibatkan bagian otak yang disebut hipokampus, yang belum terbentuk sempurna saat lahir.
"Hipokampus baru siap saat anak berusia 4 tahun dan di usia ini biasanya anak mulai mengingat sesuatu secara konsisten. Makin besar usia anak, makin stabil memorinya," kata pakar neurosains kognitif dan memori, Rachel Elward Ph.D.
Penyebab lain anemia pada anak adalah kita tak punya kemampuan untuk membicarakan apa yang kita alami sebelum kita lancar berbicara.
Menurut pakar neuro-psikologi Sally Goodard Blythe, kemampuan berbahasa biasanya baru lancar saat anak berusia tiga tahun.
"Tapi, bukan berarti anak kecil tidak bisa mengingat apa yang terjadi. Anak juga punya memori, tetapi menghilang dengan cepat," kata Eldward.
Bagi kebanyakan orang dewasa, memori episodik paling awal biasanya dimulai sejak usia tiga tahun.
Hanya sebagian kecil peristiwa sebelum usia itu yang bisa diingat.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar