Baca Juga: Atasi Masalah Nyeri Sendi Dengan Khasiat Air Rendaman Biji Ketumbar, Ini Caranya
"Dia kerja untuk anaknya supaya bisa makan. Kalau dia batalkan dituntut bagaimana?" tulis akun @****n_ismail.
"Untuk urusan kerja tidak jadi masalah walaupun dalam masa iddah, dia kerja untuk mencari uang bukan untuk mencari laki-laki baru," tulis akun @****rahhassan.
Untuk diketahui, komentar-komentar memokon apalagi bisa sampai membuat sakit hati, itu tak ubahnya bullying.
Studi penelitian National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) menunjukkan bahwa siapa pun yang terlibat dengan bullying punya risiko tinggi untuk depresi.
Studi penelitian yang didanai NICHD juga menemukan bahwa tidak seperti bentuk-bentuk bullying biasa, mereka yang dibully secara elektronik (cyberbullying), seperti dengan komputer atau telepon seluler, yaitu komentar-komentar negatif dan atau memojokn, memiliki risiko depresi yang tinggi.
Jadi jika ingin menasehati, memberi tahu, atau menegus lakukanlah dengan elok, tidak dengan kalimat negatif apalagi diutarakan secara terbuka, seolah membuka aib oranglain.(*)
#berantasstunting
Source | : | Instagram,Nakita.id,nichd.nih.gov |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar