GridHEALTH.id - Kabar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yanng dinyatakan positif virus corona (Covid-19) membuat sejumlah wartawan khawatir.
Bagaimana tidak, pasalnya beberapa dari mereka diketahui sempat melakukan kontak langsung dengan Menhub Budi.
Alhasil wartawan yang melakukan kontak tersebut berbondong-bondong menuju rumah sakit rujukan untuk memeriksakannya pada Minggu (16/3/2020).
Salah satu rumah sakit yang menjadi tujuan wartawan diantaranya RS Persahabatan Jakarta Timur.
Sayang saat para pewarta tersebut sampai disana, pihak rumah sakit belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap mereka.
Baca Juga: Cara Menjaring Pasien Corona Covid-19 di Indonesia Kurang Tepat, Metode KIT Lebih Efektif
Dari informasi yang dihimpun GridHEALTH.id, Direktur Utama RS Persahabatan Rita Rogayah pun membenarkan hal tersebut.
Menurutnya saat itu RS Persahabat belum siap melakukan pemeriksaan lantaran wartawan yang datang terbilang banyak.
"Mohon maaf hari ini tidak bisa karena kami belum menyiapkan. Nanti wartawan saya kan bantu tapi tidak hari ini. Karena kami musti menyiapkan dulu, nggak bisa, enggak bisa tiba-tiba datang 30 orang," jelasnya.
Baca Juga: Tingkatkan Daya Tahan Tubuh dengan 6 Makanan Ini, Bisa Cegah Corona
Rita manambahkan, ia akan berkoordinasi dengan Jubir Covid-19 Achmad Yurianto agar pemeriksaan itu bisa segera dilakukan.
"Karena kami baru menyiapkan nih apa starteginya. Karena saat ini pasien yang ada, masa mau digabung. Nanti saya umumin deh kasian wartawannya nunggu-nunggu," tandasnya.
Seperti kita ketahui penyebaran virus corona ini bisa terjadi begitu cepat melalui kontak langsung orang perorang.
Baca Juga: Beredar Proses Pembuatan Hand Sanitizer Alami, Efektif Bunuh Kuman?
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), penularan virus corona antar manusia sering terjadi dalam kontak dekat, yakni sekitar 1,8 meter.
Penyebaran dari orang ke orang ini terjadi terutama melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan dari air liur ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, mirip dengan bagaimana influenza dan patogen pernapasan lainnya menyebar.
Tetesan ini dapat mendarat di mulut atau hidung orang-orang yang berada di dekatnya atau mungkin terhirup ke dalam paru-paru.
Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi Tifus dan Asma Lalu Corona Covid-19, Imunitas Tubuh Lemah Penyebabnya
Meski begitu, seseorang yang merasa terinfeksi virus corona adabaiknya tidak menjadi panik.
Panik dalam bertindak tentu akan membuat segela sesuatu yang dilakukan tidak baik.
Termasuk para wartawan yang merasa melakukan kontak langsung dengan Menhub Budi Karya yang diketahui positif virus corona.
Perlu diketahui menurut CDC, waktu rata-rata mulai hingga timbulnya gejala virus corona bisa ditunjukan lewat masa inkubasi karantina selama 14 hari.
Jika diwaktu tersebut gejala seperti demam, sakit tenggorokan, atau pun panas yang dirasa tidak ada perubahan atau bahan meningkat barulah kita baiknya melakukan pemeriksaan.
Menurut Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes dr. Achmad Yurianto tidak semua orang yang diduga atau suspek virus corona akan confirm positif Covid-19.
Baca Juga: Jangan Salah, Ternyata Seks Teratur Dapat Memperpanjang Umur Pria
Seperti dilansir laman Kemenkes, jika seseorang merasa sakit dengan gejala yang mengarah ke influenza sedang atau berat seperti batuk, flu, demam, dan gangguan pernapasan, barulah secara langsung dijadikan pasien dalam pengawasan (PDP).
Dalam artian, apabila pasien dalam Pengawasan ini seseorang diyakini memiliki riwayat kontak dengan orang lain yang confirm positif Covid-19 maka dia jadi suspek.
Urutannya setelah dinyatakan suspek maka selanjutnya dilakukan pemeriksaa spesimen.
Memang saat ini pemeriksaan spesimen tidak harus menunggu suspek terlebih dahulu.
Semua Pasien dalam Pengawasan langsung diperiksa dalam rangka menemukan secara cepat.
Baca Juga: Perjalanan Dinas hingga Tifus dan Asma yang Diduga Sebabkan Menhub Terinfeksi Corona Covid-19
Spesimen diambil dari 3 tempat di dalam tubuh yakni pada dinding di belakang hidung, melalui mulut, dan bronkoskopi yang dilakukan di RS rujukan infeksi.
Spesimen tersebut nantinya akan diperiksa melalui 2 metode, polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genom Sekuensing.
''Metode cepat atau PCR dalam 24 jam sudah selesai dan hanya akan mengetahui virus Corona saja, atau dengan metode Genom Sekuensing 2-3 hari untuk mengetahui jenis virus, tidak hanya Corona tapi juga selain Corona,'' ucap dr. Ahmad.
Terlepas dari itu, semoga para wartawan bisa secepatnya dilakukan pemeriksaan dan hasilnya terbebas dari virus corona.(*)
Baca Juga: 3 Kesalahan yang Bikin Hand Sanitizer Buatan Sendiri Tak Efektif Tangkal Virus Corona
#berantasstunting
Source | : | WebMD,CDC,okezone.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar