Ia mengungkapkan lonjakan pembelian yang dilakukan masyarakat bisa sampai dua sampai tiga kali lipat dari biasanya.
"Jadi kalau biasanya 100 (orang), ini sampai 200 atau 300. Itu terjadi dan kemudian saya cek juga yang dibeli apa, kebanyakan yang bahan pokok seperti beras, minyak, telur, mi, dan gula," kata Arifin.
Menanggapi hal tersebut, Arifin mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi bersama Aprindo untuk mengantisipasi pembelian yang tak wajar.
Baca Juga: Pemerintah Memberlakukan Social Distancing. Apa Sih Social Distancing?
Dari pengamatan sementara panic buying kebanyaan terjadi hampir di semua pusat perbelanjaan yang banyak dikunjungi masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah keatas.
Sedangkan di supermarket yang biasa didatangi pengunjung umum termasuk pasar tradisional, cenderung normal.
Source | : | WebMD,TribunJabar |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar