GridHEALTH.id - Perubahan tampilan wajah Via Vallen sempat menjadi perbincangan hangat para pecinta hiburan di tanah air.
Bahkan tak sedikit dari mereka yang menyebut Via Vallen telah melakukan operasi plastik.
Lama diam, akhirnya pelantun lagu "Sayang" itu berani blak-blakan mengenai perubahan yang terjadi pada dirinya.
Lewat Kanal Youtube Melaney Ricardo, Selasa (24/3/2020) Via Vallen akhirnya mencurahkan isi hatinya itu.
Menurutnya ia mengakui bahwa dirinya telah melakukan beberapa perawatan yang membuat wajahnya menjadi bengkak.
Perawan tersebut dilakukan karena Via Vallen menyadari kenaikan berat badan yang sebelumnya ia alami.
Namun Via Valen tak menyangka bahwa perawatan yang ia lakukan membuat wajahnya menjadi bengkak.
"Aku perawatan, aku treatment gitu yang bikin kayak diambil lemaknya, ternyata itu bengkak dan aku enggak tahu," ungkapnya.
Via Vallen mengaku terpaksa menjalani perawatan tersebut lantaran tak tahan dengan hujatan warganet yang terus menyoroti berat badannya.
Akan tetapi, setelah melakukan perawatan dirinya malah tambah dihujat oleh netizen.
"Aku ngelakuin tindakan itu karena melihat komenan mereka yang ngatain aku gendut, gini, gini, terus aku ngelakuin itu."
"Ternyata malah bikin aku kayak gini," sambungnya.
Berikut video selengkapnya ;
Baca Juga: Studi: Virus Corona Ternyata Paling Menular di Minggu Pertama Gejala
Melihat Via Vallen yang menitikan air mata, Melaney ricardo pun lantas memberikan nasihat sembari memeluknya dan mencoba menenangkannya.
Namun melihat pengakuan Via Vallen tersebut, tak heran bahwa dirinya sangat sedih.
Sebab dilihat dari sisi medis, perundungan terhadap bentuk tubuh alias body shaming memang sangat berpengaruh pada kesehatan korbannya terutama dari kesehatan mental.
Baca Juga: Pengakuan Ahli Dari Medan; Cairan E12 Bisa Obati Covid-19 Hanya Dalam 3 Hari dan Telah di Uji di IPB
Hal itu seperti yang diungkap sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Obesity Society dari University of Pennsylvania mengenai body shaming.
Menurut studi tersebut rasa sakit dari pesan-pesan perundungan mengenai bentuk tubuh dapat berdampak pada kesehatan dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan metabolisme.
Baca Juga: Pengobatan Infeksi yang Disebabkan Virus Berbeda dengan Bakteri, Jika Salah Fatal Akibatnya
Meskipun kesannya hanya bercanda atau ingin membantu seseorang yang bertubuh gemuk, mengolok tubuh seseorang bisa jadi justru menghancurkan motivasi serta rasa percaya dirinya.
Ini tentunya bisa membuat hormon kortisol meningkat yang menyebabkan stres, peningkatan berat badan, hingga depresi.
Bila kondisi dibiarkan orang yang mengalaminya rentan terkena penyakit kardiovaskular dan metabolisme.
Baca Juga: Alat Tes Cepat Produk China yang Dibeli Spanyol Gagal Deteksi Positif Virus Corona
Namun risiko paling yang sangat besar dan fatal dari depresi akibat body shaming adalah bunuh diri.
Oleh karena itu, kebiasaan atau niat mempermalukan bentuk tubuh seseorang seperti yang dialami Via Vallen harus dihentikan.(*)
Baca Juga: Relawan Percobaan Vaksin Corona Covid-19 Menceritakan apa yang Terjadi Pada Dirinya
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Grid.ID,penntoday.upenn.edu |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar