GridHealth.id - Salah seorang warga dusun Warak, Kab. Gunungkidul, D.I. Yogyakarta membagikan keresahannya melalui poster yang dibuatnya dengan Judul "Perantau Berbondong-Bondong Pulang Kampung".
Poster tersebut dibagikannya melalui social media Facebook.
Baca Juga: Miris! Demi Terhindar dari Virus Corona, Anak-anak hingga Ibu Menyusui Gunakan Rokok Herbal
Dalam poster tersebut tertulis bahwa ada peristiwa terkait Covid-19 di daerahnya tempat ia tinggal.
Menurutnya, banyak perantau yang pulang mudik ke desanya dari daerah rawan penyebaran Covid-19.
Bahkan, salah seorang perantau yang pulang ada yang didapati positif Covid-19.
Senada dengan informasi yang beredar, perantau tersebut merupakan kuli bangunan di Jakarta.
Awalnya, perantau tersebut mengaku merasakan gejala Covis-19, seperti batuk dan pilek.
Kemudian ia melakukan rongent dan mendapati hasil yang tidak bagus, sampai akhirnya ia dirujuk ke RSUD Wonosari.
Sambil menunggu hasil tes swab, pasien dipulangkan dengan syarat melakukan isolasi diri di rumah.
Alih-alih isolasi diri dari orang lain, perantau tersebut justru dijenguk tetangga.
Parahnya, ia juga menghadiri dan membantu jalannya acara pesta pernikahan.
Baca Juga: Seorang Pakar Jamin, Virus Corona Bakal Hilang 10 Juni 2020 Jika Indonesia Berani Lakukan Hal Ini
Naas, setelah hasil swab keluar, nyatanya ia dinyatakan positif Covid-19 dan kini pasien tersebut dirawat inap di SDUP dr Sardjito.
Lantas, bagaimana dengan kondisi warga yang melakukan kontak fisik dengan pasien tersebut?
Baca Juga: Pengakuan Ahli Dari Medan; Cairan E12 Bisa Obati Covid-19 Hanya Dalam 3 Hari dan Telah di Uji di IPB
Mengingat penduduk desa kab. Gunungkidul terdiri dari orang sepuh dan berusia di atas 50 tahun, hal ini justru semakin mengkhawatirkan.
Bahkan tak cuma terjadi di Kab, Gunungkidul, D.I. Yogyakarta, hal serupa juga terjadi di Bali pada Jumat (27/3/20) lalu.
Melansir Kompas.com, seorang perawat yang bertugas di RSUD Buleleng, Bali, dinyatakan positif Covid-19.
"Dengan ini saya sampaikan, hari ini di Tabanan ada pasien positif Covid -19 yang bekerja di Rumah Sakit Buleleng," kata Kadis kesehatan Tabanan dr. I Nyoman Suratmika, Jumat (27/3/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Cegah Virus Corona, Guru Besar IPB Makan Jeruk dan Kulitnya
Sebelum diketahui positif corona, pihak rumah sakit telah melakukan swab test karena pasien tersebut menunjukan gejala Covid-19.
Karena hasilnya baru diketahui beberapa hari kemudian, pasien menyempatkan diri pulang kampung untuk mengikuti upacara Ngaben.
Baca Juga: Dalam Upaya Hadapi Corona WHO Uji Coba 4 Obat Ini di 10 Negara, Indonesia tidak Ada Dalam Daftar
"Padahal dia bertugas di Rumah Sakit Buleleng. Ada gejala sehingga periksa swab, baru diketahui positif hari ini," kata Suratmika.
Lebih lanjut, Suratmika telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan riwayat kontak pasien tersebut.
Sehingga masyarakat yang sebelumnya sempat kontak dengan pasien itu bisa melakukan isolasi mandiri dan apabila menunjukan gejala sakit bisa langsung mendatangi puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat.
Tak hanya itu, hal yang tak sama tapi serupa turut terjadi beberapa hari lalu di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, yang nekat membawa pulang jenazah PDP Covid-19.
Meski belum diketahui apakah hasil tes swab menunjukkan positif atau negatif, tetapi satu warga Kolaka terancam status ODP yang bisa saja berubah menjadi positif Covid-19.
Oleh sebab itu, meski rindu dengan keluarga maupun tetangga di kampung halaman, untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, tak ada salahnya kita untuk berdiam diri di rumah melakukan isolasi dan menunggu hingga kondisi jadi lebih baik.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | kompas |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar