GridHealth.id - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa penularan tertinggi virus Corona (Covid-19) ada pada usia muda.
"Teman-teman muda harus sadar bahwa tingkat penularan tertinggi itu ada di mereka, yang usia 20 sampai 40. Itu yang paling tinggi. Di seluruh dunia datanya begitu." tutur Anies Baswedan dalam perbincangan dengan Dedi Corbuzir di Youtube.
Baca Juga: Mulai Langka di Pasaran, Ketahui Dosis dan Kebutuhan Konsumsi Vitamin C Setiap Orang!
"Dimana-mana anak muda yang paling banyak pergi-pergi, paling banyak interaksi ya anak muda yang paling banyak tertular." tambahnya.
Bahkan, Dedi Corbuzier menyatakan bahwa kerabatnya yang berusia 28 tahun merupakan seorang personal trainer dan menerapkan pola hidup sehat, nyatanya kini menggunakan ventilator atau alat bantu pernapasan.
Baca Juga: Kronologi Drama Ojol Tergeletak di Atas Motor yang Bikin Heboh Disangka Korban Corona
"Ada seseorang yang saya kenal, usia 28 tahun, dia adalah olahragawan, personal trainer, hidup sehat, tidak merokok, sekarang menggunakan ventilator," kata Dedy.
Berdasarkan data yang tercatat dalam statista.com, Di Korea Selatan, sekitar 27% dari kasus yang dikonfirmasi virus corona (COVID-19) pasien dikonfirmasi berusia 20-an, diikuti oleh pasien di 50-an dan 40-an.
Hal ini juga disampaikan pada laman University of California San Francisco, bahwa sejauh ini kelompok usia dewasa muda merupakan kelompok yang rentan terhadap penyebaran infeksi Covid-19 meski tanpa menujukkan ataupun menyadari gejala-gejala dari infeksi Covid-19.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga menegaskan bahwa Covid-19 tidak memandang usia, baik kaum milenial dan gen Z bisa terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Gejala Covid-19 pada Usia Muda, Indera Penciuman Menghilang Sampai Tak Bisa Makan
Di antara 4.226 pertama kasus di AS, lebih dari setengah dari pasien yang dirawat di bawah umur di bawah usia 65, dan satu dari lima yang berusia 20 tahun.
Tak hanya itu, California Departement of Public Health, menyatakan bahwa mayoritas kasus di California dikonfirmasi di sejauh ini terjadi pada orang yang lebih muda dari usia 50 tahun.
Baca Juga: Tiru China, Rumah Sakit di Amerika Gunakan Vitamin C Obati Pasien Covid-19
Menanggapi hal ini Kirsten Bibbins-Domingo, PhD, MD, MAS, seorang internis Umum dan Ketua Departemen epidemiologi dan biostatistik di UC San Francisco merasa khawatir dengan kondisi para dewasa muda.
"Kami telah menekankan efek berbahaya pada orang dewasa yang lebih tua, dan orang dewasa yang lebih tua mengambil tindakan pencegahan, sementara orang dewasa yang lebih muda tidak mengambil tindakan pencegahan." kata Kirsten Bibbins-Domingo, seperti dikutip dari ucsf.edu.
Baca Juga: 14 Fakta Covid-19 yang Jarang Diketahui, Baca Supaya Tidak Termakan Hoax dan Parno
"Sangat penting bahwa orang dewasa muda memahami bahwa mereka adalah bagian dari solusi," katanya.
Meski selama ini kita mengetahui bahwa orang tua dan orang yang memiliki riwayat penyakit berisiko terhadap infeksi Covid-19, justru usia dewasa muda yang berkisar pada 20 - 40 tahun memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi terhadap penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Alih-Alih Sterilkan Tubuh dari Covid-19, Penggunaan Bilik Desinfeksi Justru Membahayakan Kesehatan
Oleh sebab itu, anjuran pemerintah atas kebijakan physical distancing, mencuci tangan selama 20 detik, dan tidak beraktivitas ke luar rumah harus lebih digalakkan lagi pada semua kelompok usia, termasuk dewasa muda.(*)
Source | : | CDC,youtube.com/deddy corbuzier,ucsf.edu |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar