GridHealth.id - Di tengah merebaknya wabah Covid-19, kita juga tak boleh lengah akan ancaman cuaca ekstream yang saat ini berada di periode pancaroba, yaitu peralihan musim hujan menuju kemarau.
Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), masa pancaroba ini diprediksi sebagian besar wilayah Indonesia pada akhir Maret hingga awal Mei 2020.
Baca Juga: WHO Sebut Cuaca Panas Hingga Bawang Putih Tak Ampuh Atasi Virus Corona, Ini 16 Fakta Lainnya
Prediksi tersebut dijelaskan oleh pelaksana tugas Deputi Bidang Meteorologi Dr Widada Sulistya DEA.
Menurutnya, saat pancaroba perubahan kondisi cuaca secara umum relatif lebih cepat.
Perubahan kondisi itu bisa berupa cerah dan berawan serta panas terik pada pagi hingga siang, tetapi bisa berubah jadi hujan berintensitas tinggi pada siang hingga sore hari.
Baca Juga: Patut Diwaspadai, 7 Bahaya Akibat Cuaca Panas yang Mengancam Jiwa Bayi
"Kondisi tersebut dapat menimbulkan potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan es, banjir bandang, angin kencang lebih dari 45 km per jam dalam durasi singkat," kata Widada dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip dari Kompas.com.
Melalui keterangan tersebut, dengan melihat dinamika atmosfer terkini, BMKG memprakirakan bahwa pada tanggal 28 hingga 31 Maret 2020, potensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang dapat terjadi di wilayah berikut:
Baca Juga: 7 Penyebab Hidung Mimisan, dari Cuaca Panas Hingga Gejala Kanker
Pesisir Barat Sumatera | Kalimantan Timur |
Jawa Barat | Kalimantan Utara |
DKI Jakarta | Kalimantan Selatan |
Jawa Tengah | Sulawesi Utara |
DI Yogyakarta | Gorontalo |
Jawa Timur | Sulawesi Selatan |
Bali | Maluku Utara |
Kalimantan Barat | Maluku |
Kalimantan Tengah | Papua Barat dan Papua |
Melihat kondisi yang terjadi, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.
Baca Juga: Cuaca Panas Saat Musim Haji, Alas Kaki Wajib Dipakai Tapi Sandal Jepit Bukan Pilihan!
"Mengingat perubahan cuaca juga dapat mempengaruhi kondisi stamina tubuh menjadi lebih rentan, masyarakat dihimbau untuk selalu menjaga kondisi stamina tubuh tetap fit," ujar Widada.
Menurut American Heart Association, untuk menjaga tubuh tetap fit, bugar dan sehat, kita bisa melakukan berbagai latihan fisik.
Banyak jenis latihan yang berbeda dapat meningkatkan kekuatan, daya tahan, fleksibilitas, dan keseimbangan.
Baca Juga: Oknum Perangkat Desa di Jombang Tertangkap Konsumsi Sabu-sabu, Berdalih untuk Meningkatkan Stamina
Misalnya, berlatih yoga dapat meningkatkan keseimbangan, kekuatan, dan fleksibilitas tubuh.
Tak hanya itu, latihan aerobik juga dapat meningkatkan pernapasan dan detak jantung seperti berjalan, joging, berenang, bersepeda, dan lompat tali.
Aktivitas daya tahan dapat menjaga kesehatan jantung, paru-paru dan sistem peredaran darah serta meningkatkan kebugaran tubuh secara keseluruhan.
Baca Juga: Anggota DPR Terpilih Lora Fadil Miliki Tiga Istri, Ternyata Begini Cara Menjaga Stamina Untuk Pria
Akibatnya, orang yang mendapatkan aktivitas fisik rutin yang direkomendasikan dapat mengurangi risiko banyak penyakit seperti diabetes, penyakit jantung dan stroke.
Laporan dari Ahli Bedah Umum terkait aktivitas fisik dan kesehatan yang tercatat dalam Centers for Disease Control and Prevention (CDC), menyebutkan bahwa aktivitas fisik memiliki manfaat bagi tubuh, seperti membantu orang dengan kondisi kronis dengan meningkatkan kondisi mereka stamina dan kekuatan otot.
Selain aktivitas fisik, melansir Health.Harvard.edu, berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan stamina dan energi:
- Kendalikan stres
- Hindari merokok
- Tidur cukup
- Makan untuk dapatkan energi
- Batasi alkohol
- Perbanyak minum air putih (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | CDC,kompas,BMKG,heart.org,Health Harvard |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar