Meski begitu, ia membenarkan jika ayahnya memang meninggal akibat gagal jantung, sebab memiliki riwayat sakit jantung selama 3 tahun belakangan, dan 1 tahun terakhir sudah rawat jalan dirumah.
Ia juga menambahkan bahwa ayahnya sudah tidak mampu melakukan aktivitas seperti orang pada umumnya, akibat penyakitnya.
Baca Juga: Usai Tularkan Virus Corona Pada Ratusan Jemaat di Bandung, Pendeta Ini Meninggal Dunia
"Untuk pergi solat jumat ke masjid pun ayah saya sudah ga mampu. Nafas menggunakan tabung oksigen. Posisinya ayah saya kakinya bengkak akibat penumpukan cairan tubuh karena kerja pompa jantung yg normalnya 70%, pompa jantung ayah saya hanya 20% yg bekerja." ujarnya.
Berdasarkan informasi selanjutnya, wanita itu menuliskan bahwa jenazah ayahnya dibungkus dengan selimut, dimasukan kantong jenazah, tidak boleh dimandikan, tidak boleh disolatkan, tidak boleh dilihat, dan disimpan di dalam ambulance dari jam 4 subuh sampai jam 8 pagi.
Baca Juga: Kronologi Meninggalnya Bupati Morowali Utara, Ternyata Positif COVID-19
"rs tidak melakukan tindakan apa2 thdp jenazah ayah saya. Hanya ditinggal dari jam 4 subuh sampai jam 8 pagi saya sampai di rs jenazah ayah saya dibiarkan begitu saja." ujarnya.
Source | : | |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar