GridHealth.ID - Salah satu gejala Covid-19 adalah sesak napas.
Umumnya, sesak nafas dapat dijelaskan ketika seseorang mengalami kondisi nafas pendek, sesak di dada, maupun rasa tidak mendapatkan cukup udara.
Dalam bahasa medis dikenal dengan istilah dispnea.
Baca Juga: Waspada, Wabah Corona Usai Musim Panas Datang, Penyakit Pernapasan Kembali Menjadi Momok
Menurut Chest Foundation, sesak napas merupakan ketidakmampuan untuk mendapatkan udara yang cukup untuk bernapas.
Sesak napas juga pun merupakan gejala yang umum dirasakan ketika orang tersebut mengalami penyakit serius.
Beberapa kondisi penyakit serius yang berhubungan dengan sesak napas, yaitu asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit jantung (serangan jantung, gagal jantung), anemia, hingga adanya gumpalan darah di paru-paru.
Baca Juga: Pengakuan Jujur Dokter Spesilias Paru dan Pernapasan selama Merawat Pasien Corona
Untuk kita ketahui, pernapasan manusia diatur oleh otak, yang mana merupakan interaksi kompleks antara bahan kimia dalam darah dan udara yang kita hirup.
Kadar oksigen dan karbon dioksida dan jumlah hemoglobin dalam darah semuanya berperan.
Baca Juga: Update Covid-19; Virus Corona Bisa Hidup Sampai 5 Minggu di Saluran Pernapasan
Jika kadar karbondioksida darah naik, otak memberi tahu tubuh untuk meningkatkan laju pernapasan. Ini bisa menghasilkan napas lebih dalam atau lebih cepat, sehingga dapat menyebabkan sensasi kesulitan bernafas.
Tak hanya itu, terlalu banyak asam dalam darah, karena infeksi, penumpukan asam laktat, atau penyebab lain juga dapat menyebabkan peningkatan laju pernapasan dan sesak napas.
Baca Juga: Pakar Pernapasan ini Sebut Virus Corona Menular Lewat Mata, Dirinya Terinfeksi
Aktivitas pun bisa menyebabkan seseorang mengalami sesak napas. Misal, seseorang yang berjalan jauh atau menapaki jalan menanjak yang terjal, menaiki tangga, berlari, maupun duduk diam terlalu lama.
Satu hal penting yang harus kita tahu dan pahami, saat kita atau seseorang mengalami sesak napas, melansir laman British Lung Foundation, kita harus segera berbuat sesuatu yang bisa membuatnya kembali bernapas lega. Seperti;
- Berdiri, menyandarkan punggung ke dinding
Baca Juga: Batuk Bisa Jadi Tanda Adanya Virus RSV, Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan dan Paru-paru
- Beri jarak antara kaki dengan dinding, sekitar satu kaki atau 30 cm.
- Letakkan tangan ke samping tubuh, atau tolak pinggang.
Posisi ini dapat bermanfaat bagi kebanyakan orang dengan kondisi paru-paru yang masih baik.
Agar sesak nafas tidak dialami oleh kita, maka kita disarankan untuk merubah dan mulai menerapkan gaya hidup yang baik, seperti diet sehat, olahraga teratur, serta melatih pernapasan, seperti mengikuti kelas yoga.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Blf.org.uk,Foundation.chestnet.org |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar