Untuk kita ketahui, pernapasan manusia diatur oleh otak, yang mana merupakan interaksi kompleks antara bahan kimia dalam darah dan udara yang kita hirup.
Kadar oksigen dan karbon dioksida dan jumlah hemoglobin dalam darah semuanya berperan.
Baca Juga: Update Covid-19; Virus Corona Bisa Hidup Sampai 5 Minggu di Saluran Pernapasan
Jika kadar karbondioksida darah naik, otak memberi tahu tubuh untuk meningkatkan laju pernapasan. Ini bisa menghasilkan napas lebih dalam atau lebih cepat, sehingga dapat menyebabkan sensasi kesulitan bernafas.
Tak hanya itu, terlalu banyak asam dalam darah, karena infeksi, penumpukan asam laktat, atau penyebab lain juga dapat menyebabkan peningkatan laju pernapasan dan sesak napas.
Baca Juga: Pakar Pernapasan ini Sebut Virus Corona Menular Lewat Mata, Dirinya Terinfeksi
Aktivitas pun bisa menyebabkan seseorang mengalami sesak napas. Misal, seseorang yang berjalan jauh atau menapaki jalan menanjak yang terjal, menaiki tangga, berlari, maupun duduk diam terlalu lama.
Source | : | Blf.org.uk,Foundation.chestnet.org |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar