Dalam keseluruhan proses pertumbuhan dan perkembangan otak maka protein-energi menjadi zat gizi makro yang sangat dibutuhkan.
Kekurangan asupan protein-energi pada ibu hamil muda di bawah 24 minggu, akan menyebabkan jumlah sel-sel otak berkurang, sedangkan kekurangan asupan pada protein-energi pada akhir kehamilan akan menyebabkan ukuran sel saraf menjadi kecil.
Kekurangan asupan protein-energi yang berat pada ibu hamil dapat menurunkan berat otak anak sampai 25 persen (Jansen E, 2006).
Zat gizi mikro yang diperlukan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak adalah iodium, asam folat, zat besi, seng, tembaga, vitamin D, vitamin A, vitamin E, vitamin B (B1, B6, B12), cholin, dan vitamin C.
Baca Juga: 6 Cara Ini Bisa Hindari Sembelit di Saat Bulan Puasa Ramadan
Iodium adalah zat gizi mikro yang paling penting dalam mencegah gangguan otak yang dapat menimbulkan menurunnya kemampuan intelektual, melambatnya kemampuan psikomotor dan menyebabkan retardasi mental.
Iodium berperan dalam membentuk hormon tiroid yang berfungsi untuk diferensiasi sel saraf, migrasi sel saraf dan pembentukan jaringan antar sel saraf serta dalam pembentukan sinaps.
Asam folat berfungsi untuk pembentukan tabung saraf dan zat besi dibutuhkan untuk pembentukan mielin serta mendukung metabolisme energi di sel saraf.
Adapun vitamin dan mineral lainnya diperlukan untuk membantu pembentukan neurotransmitter, untuk pembentukan dan pengembangan struktur sel saraf dan untuk memproteksi sel saraf dari berbagai ancaman.(*)
Baca Juga: Dokter RSUD Garut Sarankan Stop Hubungan Intim Selama Pandemi Covid-19
#berantasstunting
#hadapicorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pengaruh Gizi dan Stimulasi di Usia Dini Pada Kecerdasan Anak
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar