GridHealth.ID - Puasa ramadan merupakan tindakan menahan hawa nafsu, termasuk menahan makan dan minum.
Puasa dimaksudkan sebagai ibadah umat muslim yang hukumnya wajib dilaksanakan selama satu bulan penuh.
Mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari atau selama lebih dari 12 jam, tubuh tidak akan mengonsumsi makanan dan minuman apapun.
Baca Juga: Sakit Perut Bisa Disembuhkan dengan Puasa, Mitos atau Fakta?
Meski begitu, puasa ramadhan juga diiringi dengan syarat tertentu. Bagi orang-orang yang sehat tentu diwajibkan untuk menunaikannya.
Namun, beberapa orang yang masuk ke dalam golongan tertentu, diperbolehkan untuk tidak menunaikan ibadah puasa, salah satunya orang yang sakit.
Pada beberapa kasus, puasa memang disarankan bagi orang-orang dengan penyakit tertentu karena membawa manfaat.
Baca Juga: Bulan Puasa Waktu yang Tepat Untuk Perbaiki Sistem Pencernaan Tubuh
Melansir healthline, beberapa manfaat puasa bagi kesehatan, seperti membantu mengurangi kadar gula darah, membantu menurunkan tekanan darah, trigliserida, dan kadar kolesterol, serta meningkatkan metabolisme, juga meningkatkan fungsi otak.
Tetapi orang dengan penyakit lainnya yang cenderung kronis justru tidak disarankan dan mendapat keringanan dalam menjalankan puasa ramadhan.
Lebih lanjut, berikut empat golongan orang yang mendapat keringanan puasa, dilansir dari muslim.or.id.
Baca Juga: Tips Tidak Mudah Haus Selama Puasa Ramadan, Walau Tetap Beraktivitas di Siang Hari
1. Orang sakit ketika sulit berpuasa
Para ulama telah sepakat mengenai bolehnya orang sakit untuk tidak berpuasa secara umum. Namun, ketika sembuh, dia diharuskan mengganti puasa di hari lain.
Jika sakitnya ringan, seperti pilek, pusing atau sakit kepala yang ringan, dan perut keroncongan, maka tetap diharuskan untuk berpuasa.
Baca Juga: 9 Rahasia Miliki Kulit Sehat dan Cantik Selama Menjalankan Puasa
Apabila sakitnya bisa bertambah parah atau akan menjadi lama sembuhnya, dan menjadi berat jika berpuasa, namun tidak membahayakan.
Untuk kondisi ini dianjurkan untuk tidak berpuasa dan dimakruhkan jika tetap ingin berpuasa.
Jika tetap berpuasa akan menyusahkan dirinya bahkan bisa mengantarkan pada kematian, maka diharamkan untuk berpuasa.
2. Orang yang melakukan perjalanan ketika sulit berpuasa
Orang yang melakukan perjalanan jauh, dan terasa berat apabila berpuasa, dibolehkan untuk tidak berpuasa.
Baca Juga: Jangan Takut Kekurangan Cairan saat Puasa Ramadan, Ini Triknya
Namun, jika tidak merasa berat dan mampu, maka lebih utama untuk berpuasa.
Dan, jika berpuasa akan mendapati kesulitan yang berat bahkan dapat mengantarkan pada kematian, maka pada kondisi itu wajib tidak berpuasa dan diharamkan untuk berpuasa.
Baca Juga: 6 Cara Ini Bisa Hindari Sembelit di Saat Bulan Puasa Ramadan
3. Orang tua dan dalam keadaan lemah, juga orang sakit yang tidak kunjung sembuh
Para ulama sepakat bahwa orang tua yang tidak mampu berpuasa, boleh baginya untuk tidak berpuasa dan tidak ada mengganti puasa baginya.
Menurut mayoritas ulama, cukup bagi mereka untuk memberi fidyah yaitu memberi makan kepada orang miskin bagi setiap hari yang ditinggalkan.
Hal itu juga berlaku pada orang sakit yang tidak kunjung sembuh.
Baca Juga: 10 Manfaat Kesehatan Puasa Ramadan, Salah Satunya Tingkatkan Imunitas untuk Hadapi Corona
4. Wanita hamil dan menyusui
Jika wanita hamil takut terhadap janin yang berada dalam kandungannya dan wanita menyusui takut asinya berkurang untuk bayi yang dia sapih, maka diperbolehkan untuk tidak berpuasa.
Baca Juga: Tetap Cantik Tanpa Jerawat saat Puasa, Yuk Terapkan 6 Hal Ini!
Itulah golongan orang-orang yang diberi keringanan saat menjalankan puasa ramadhan.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Healthline,muslim.or.id |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar