GridHEALTH.id - Meski di tengah pandemi virus corona, bulan puasa Ramadhan tetap akan berjalan seperti semestinya.
Walau terkesan berat, namun puasa harus tetap dilakukan bagi sebagian besar umat Muslim, bahkan bagi penderita penyakit jantung.
Baca Juga: Jangan Khawatir! Saat Puasa Kita Bisa Konsumsi Obat, Ini Aturannya
Seperti diketahui, penderita jantung membutuhkan pengaturan kadar lemak dalam darah.
Padahal saat puasa, kita acap kali memilih makanan berminyak seperti gorengan, hingga makanan bersantan, seperti kolak dan sebagainya.
Baca Juga: Jenazah Pasien Covid-19 di Madinah Tidak Ditolak Masyarakat, Malah Dimakamkan di Tempat Istimewa
Lantas bagaimana cara penderita penyakit jantung untuk menjalani ibadah puasa?
Untuk diketahui, fakor risiko yang paling banyak dihubungkan dengan kejadian penyakit jantung koroner dan stroke adalah kadar lemak dalam darah, faktor koagulasi dan pembekuan darah, tekanan darah tinggi, dan kebiasaan merokok.
Kadar lemak darah dipengaruhi oleh perubahan pola makan dan jenis makanan, konsumsi gula olahan, dan aktivitas fisik.
Penelitian menunjukkan bahwa puasa di bulan Ramadan dapat mempengaruhi berbagai faktor risiko di atas.
Penelitian yang dilakukan oleh Mohsen Nematy (2012) menyimpulkan bahwa terdapat perubahan dari profil lemak dan perbandingan lemak baik dan lemak jahat selama puasa di bulan Ramadan.
Contohnya, kadar kolesterol darah menurun dari 193,4±51 mg/dl menjadi 184,3±42 mg/dl setelah Ramadan, begitu pula dengan kadar trigliserida yang menurun dari 4.5±1 mg/dl menjadi 3,9±1 mg/dl dan lemak jahat, yaitu LDL.
Baca Juga: Hati-hati Penipuan Donasi Covid-19 di Medsos, Ini Rekening Khusus BNPB
Untuk itu, seorang dokter jantung dan ahli endokrin di Cleveland Clinic, Dennis Bruemmer, MD, PhD menyarankan menu makan saat sahur dan berbuka bagi penderita penyakit jantung.
"Pastikanmemiliki nutrisi yang cukup sebelum dan sesudah puasa," kata Dr. Bruemmer.
Makanan sehat untuk dimakan sebelum puasa (sahur) meliputi buah-buahan dan sayuran (ini bermanfaat untuk hidrasi); makanan tinggi protein tanpa lemak, seperti ayam atau ikan; dan yoghurt rendah lemak.
Hindari makanan yang mengandung sodium tinggi atau yang dapat menyebabkan kembung, seperti sup kalengan.
Sedangkan untuk pilihan menu buka puasa, disarankan untuk mengonsumsi kurma atau buah kering.
Baca Juga: Puasa Bermanfaat Bagi Kesehatan, Tapi Orang-orang ini Tidak Disarankan untuk Puasa
Selain anjuran agama, kurma mengandung serat yang baik dalam menekan angka risiko stroke dan serangan jantung. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | Cleveland Clinic |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar