GridHEALTH.id - Ketidakjujuran seorang pasien kembali memakan korban.
Kali ini puluhan tenaga medis di RSUD dr Soedjati Soemodiardjo, Purwodadi, Grobogan, Jawa Tegah harus dikarantina dan menjalani rapid test setelah kontak dengan pasien yang ternyata positif Covid-19.
Dilansir dari Kompas.com, kejadian ini bermula ketika seorang pasien berusia 47 tahun asal Desa Bangsri melakukan pemeriksaan setelah mengeluh sakit.
Awalnya pasien pasien tersebut mengaku tidak pernah pergi ke luar negeri maupun ke daerah yang statusnya zona merah Covid-19.
Diketahui menurut Mayo Clinic kedua hal itu merupakan faktor risiko seseorang bisa terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Puasa Bermanfaat Bagi Kesehatan, Tapi Orang-orang ini Tidak Disarankan untuk Puasa
Titik Wahyuningsih, selaku Wakil Direktur RSUD dr Soedjati Soemodiardjo, mengatakan pasien akhirnya dirawat di salah satu kamar perawatan yang ada di bangsal Aster.
Disana pasien ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam dan diobservasi lebih lanjut oleh dokter spesialis paru.
Hasilnya dinyatakan bahwa pasien mengalami pneumonia, temuan ini pun mengagetkan tenaga medis disana.
Baca Juga: Ngeri, Perubahan Bentuk Pecandu Game Selama 20 Tahun Diungkap Ahli
Setelah tersudut, akhirnya si pasien mengakui bahwa dirinya sempat ke luar negeri dan berkunjung ke Jogja.
"Setelah ditanya lebih lanjut akhirnya pada 30 Maret, pasien baru mengaku kalau pulang dari luar negeri dan sempat main ke Jogja," ujar Titik.
Baca Juga: Misteri 'The Little Albert', Sebuah Eksperimen Kejam Pada Bayi
"Setelah menyampaikan keterangan itu, pasien kemudian dipindahkan ke ruang isolasi. Setelah sehat, pasien itu diperbolehkan pulang pada 2 April dan diminta isolasi mandiri di rumah," lanjutnya.
Pasien tersebut sempat diambil sampel lendirnya untuk diuji di laboratorium di Yogyakarta.
Baca Juga: Update Covid-19; Obat Diuji Coba WHO Untuk Infeksi Corona Tunjukan Hasil Positif
Kemudian, hasil uji swab menyatakan kalau pasien itu positif Covid-19.
"Ada 76 orang yang sempat kontak langsung dengan pasien itu mulai tanggal 24 sampai 30 Maret. Mereka ini akan kita rapid test. Diantaranya petugas pendaftaran, IGD, dokter, perawat, hingga tenaga kebersihan," ungkap Titik.
Baca Juga: Curahan Hati Seorang Ibu Terhadap Aturan Memutus Rantai Covid-19
Akibatnya banyak pihak yang kelimpungan setelah puluhan tenaga medis itu dirumahkan.
Sebab di tengah wabah virus corona di Indonesia yang semakin merebak, tenaga medis justru harus berkurang lantaran ada pasien yang tidak jujur.
Kejadian ini juga membuat Bupati Grobogan, Sri Sumarni menyayangkan ketidakjujuran pasien itu dalam memberikan keterangan kepada petugas medis.
"Tolong kepada masyarakat agar memberikan keterangan yang jujur pada petugas medis saat diperiksa. Sampaikan saja jujur jangan berbohong. Dengan menyampaikan keterangan yang benar maka bisa dilakukan tindakan yang tepat," katanya.(*)
Baca Juga: WHO; Lebih dari 22.000 Petugas kesehatan di Dunia Terinfeksi Covid-19
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar