GridHealth.ID - Tenaga medis seperti halnya dokter dan pasien selama ini sudah mengusahakan sekuat tenaga untuk menyembuhkan dan menyelamatkan pasien yang menderita penyakit.
Terlebih saat pandemi Covid-19, profesi yang menjadi garda depan dalam penanganan Covid-19 ini rela kelelahan hingga tak berjumpa dengan keluarga demi merawat pasien Covid-19.
Bahkan sejumlah dokter dan perawat dikabarkan telah gugur akibat terpapar virus corona Covid-19 seusai merawat pasien positif Covid-19.
Dalam hal ini, banyak masyarakat yang mengapresiasi kerja keras tenaga medis, hingga menyumbangkan pundi-pundi rupiah untuk membeli alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis.
Baca Juga: Cerita Tragis Tenaga Medis di Pekalongan, Menjadi ODP Corona Gegara Pasien dan Keluarganya Tak Jujur
Namun, tak sedikit pula yang justru menyepelekan dan menganggap remeh para tenaga medis.
Hal ini sebagaimana disampaikan dalam sosial media Facebook hingga menjadi viral. Berikut beberapa pesan yang tampak menganggap remeh tenaga medis.
"Itu azab mereka yang sudah makan keringat rakyat lewat iuran BPJS" tulis Odang Bachtiar.
"Tolak aj terserah. Masih banyak orang lain yg mau menggantikan jadi perawat/dokter..yg ga sanggup jd dokter/perawat berhenti aj biar diganti sm yg mampu aja" tulis Kuku Maryadi.
Baca Juga: Pro Kontra Usulan Ganjar Pranowo Soal TMP untuk Tenaga Medis
"Betul mbak, kita menolak karena pencegahan penularan, kalau tenaga medis wajib menolong sudah tugasnya" tulis Edi Ningsih.
"Gapapa, itu biasa. Resiko profesi, seperti profesi-profesi yg lain, jalanin aja, niat ibadah. Beruntung ada gaji, honor, dan fasilitas lainnya.
Baca Juga: Sakit Hati Lantaran Jenazah Tenaga Medis di Tolak, Ini yang Dilakukan Gubernur Jateng
Ga perlu minta dianggap berjasa, ga perlu minta dianggap pahlawan, ga perlu ingin dianggap lebih punya berat, dll
Tahukah kalian wahai para pejuang medis, rumah sakit kalian dibagun oleh tukang batu laden batu dll dengan honor yg jauh lebih rendah dari kalian
Tak jarang mereka juga mempertaruhkan nyawa mereka, mereka ga peduli keselamatan mereka. yg mereka tau kerja kerja, ga kerja ga dpt uang. istri anak mereka juga meradang
Siapapun bisa jadi pahlawan, tapi ga perlu ngemis-ngemis dianggap pahlawan paling berjasa" tulis Susi Nurul Isnaeni.
Melihat tulisan-tulisan tersebut, komunitas perawat melalui akun Cerita Perawat di Facebook pun tak ambil diam.
Akun perkumpulan perawat itu membalas tulisan dari netizen sebagai berikut.
Doakan saja mereka agar tak harus di rawat di rumah sakit atau minimal tak berobat ke Perawat di kampung nya.
Mereka tahu berapa gaji Perawat TKS? [tenaga kerja sukarela]
Surga, itu lah gaji mereka insyaAllah.
Kalau bicara, gunakanlah data dan fakta.
Masih lebih mahal gaji tukang bangunan yang bisa diatas Rp.100.000,-/hari.
Dan, agar kalian tahu sudah hitungan tahun BPJS tak cair.
Jangankan Perawat, Rumah Sakit saja hampir kolaps.
Sedih....
Ketika dalam kondisi seperti ini masih banyak orang nyinyir terhadap orang-orang yang telah membantu mereka.
Baca Juga: Robot Tenaga Medis Buatan Surabaya Siap Hadapi Corona Bersama Dokter dan Perawat di Rumah Sakit
Kalau Perawat tak punya perikemanusiaan, sudah kosong itu ruangan perawatan rumah sakit.
Kalian tak tahu bagaimana kondisi psikologis Perawat yang harus tetap merawat pasien di tengah pandemi.
Sudahlah...
Kami hanya berdoa kepada Allah agar kalian sehat-sehat saja agar Perawat tak perlu lagi repot merawat kalian.
Baca Juga: Daya Rusak Covid-19 pada Tubuh Manusia, Ibarat 2 Virus Ganas SARS dan HIV Digabung Menjadi Satu
Sudahlah...
Kalau kalian sakit, tetap di rumah aja.
Jangan pernah meminta bantuan kepada tenaga medis atau tenaga kesehatan dimana pun.
Sudahlah...
Kalian saja mulai saat ini yang menjadi Perawat.
Minimal untuk merawat keluarga kalian sendiri yang sakit apa pun.
Jangan lagi kalian pernah meminta jasa tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk membantu penyembuhan dan perawatan penyakit kalian.
Sudah ya...
Selamat merawat diri masing-masing dan keluarga masing-masing saja.
Karena merawat keluarga kalian yang sakit adalah TUGAS UTAMA kalian.
Kalau pun itu dikerjakan oleh Perawat, adalah menggantikan tugas utama kalian merawat orang-orang yang kalian cintai dan sayangi.
Makanya sudah sangat wajar dan wajib kalian memberikan imbalan jasa yang sesuai.
SELAMAT MENJALANKAN KEWAJIBAN MASING-MASING UNTUK DIRI DAN KELUARGA MASING-MASING.
AGAR PROFESI DAN PEKERJA DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN BISA MENIKMATI KEBAHAGIAAN DENGAN #STAY_AT_HOME.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar