Lalu pada malam berikutnya, setelah anak-anak berada di rumah nenek mereka, sekolah-sekolah di New York ditutup.
"Kami beruntung," kataku pada suamiku. Kami tidak harus berebut untuk perawatan anak.
Intensitas dari kedua pekerjaan kami meningkat.
"Menurutmu kapan kita akan melihat mereka lagi?" Dia bertanya.
"Mungkin dalam dua minggu?"
Pekerjaan di rumah sakit begitu kacau, banyak pasien berdatangan, yang awalnya datang dengan gejala tak ada hubungannya dengan corona kembali lagi keesokan harinya dengan demam dan batuk.
Sebagian besar pasien rawat inap mungkin terinfeksi Covid-19, di saat itulah saya sadar tak akan bertemu dengan anak-anak saya dalam waktu dekat.
Baca Juga: Akibat Gejala Semakin Beragam, Covid-19 Dijuluki Penyakit 1000 Wajah
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar